Temui Massa Aksi, Ketua DPRD Kota Malang Tolak Penundaan Pemilu
Ribuan massa aksi dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Malang Raya menggelar demonstrasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang. Mereka berasal dari sejumlah kampus di Kota Malang, turun aksi dengan memakai almamater universitas masing-masing.
Adapun tuntutan dari Aliansi BEM Malang Raya tersebut yakni menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden hingga kenaikan harga bahan pokok.
Setelah mendengar tuntutan dari para mahasiswa, Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika lalu keluar menemui massa aksi di depan gedung dewan.
Made mengatakan selaku Ketua DPRD dan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-Perjuangan Kota Malang mengatakan bahwa pihaknya sepakat untuk menolak adanya wacana perpanjangan masa jabatan presiden.
"Saya sepakat bahwa tidak ada penundaan pemilu. Internal partai (DPC PDI-Perjuangan Kota Malang) sepakat bahwa pada 14 Februari 2024 tetal dilaksanakan Pemilu Serentak," ujarnya pada Selasa 12 April 2022.
Made mengatakan bahwa DPC PDI-Perjuangan tetap mendukung terselenggaranya Pemilu Serentak pada 14 Februari 2024, nanti sebagai sebuah proses pesta demokrasi di Indonesia.
"Pemilu bisa ditunda atas tiga alasan yaitu adanya amandemen, dekrit presiden dan kondisi luar biasa yang terjadi di Indonesia," katanya.
Sementara itu Korlap Aksi BEM Malang Raya, Zulfikri Novalia mengatakan bahwa pihaknya menolak perpanjangan masa jabatan presiden selama tiga periode karena melanggar konstitusi negara.
"Kami menolak adanya perpanjangan masa jabatan presiden ini di tengah adanya kenaikan harga bahan pokok dan lain-lain," ujarnya.
Advertisement