Temui Generasi Milenial di China, Ini Hasil Lawatan Haedar Nashir
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan kemajuan masyarakat secara spiritual harus diselaraskan dengan kecerdasan intelektual. Dia memandang, generasi milenial saat ini punya potensi besar dalam memajukan Indonesia karena proses adaptasinya yang tinggi.
Haedar Nashir beserta rombongan melakukan lawatan ke China pada 13 hingga 18 September 2018. Kunjungan Haedar dalam rangka memenuhi undangan pemerintah China, untuk meningkatkan people-to-people exchange antara Indonesia-Tiongkok, serta memperdalam kerja sama khususnya di bidang keagamaan.
"Djauhari mengharapkan kiranya Pengurus Cabang Istimewa Muhammadiyah di Tiongkok (PCIM-T) dapat senantiasa bekerja sama dengan KBRI Beijing dan seluruh Perwakilan RI di China dalam mendiseminasikan nilai-nilai budaya dan Islam yang moderat dan toleran."
Dalam lawatan tersebut, Haedar juga berkesempatan bertemu dengan puluhan pelajar Indonesia di kota Beijing, China. Dalam pertemuan tersebut, Haedar memberikan wejangan untuk para pelajar dan masyarakat Indonesia.
Kepada ngopibareng.id, lewat keterangan resmi Kedutaan Besar RI di Beijing, dijelaskan, acara silaturahmi bertajuk "Spiritual Gathering bersama Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Generasi Milenial Berkemajuan di Tiongkok" yang digagas oleh Pengurus Cabang Istimewa Muhammadiyah Tiongkok dan diselenggarakan di KBRI Beijing.
"Saat ini, generasi milenial sebagai kunci utama proses transformasi dan kemajuan bangsa, memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi dan mahir dalam menggunakan teknologi. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi kemajuan Indonesia," tutur Haedar.
Duta Besar Djauhari Oratmangun dalam sambutannya menyampaikan bahwa sebagai salah satu organisasi sosial keagamaan terbesar di Indonesia, Muhammadiyah memiliki kontribusi dan peran yang besar dalam sejarah pembangunan Republik Indonesia.
Muhammadiyah memiliki visi religius yang sejalan dengan upaya pembangunan Indonesia yang maju. Djauhari juga menyampaikan rasa optimisme yang tinggi bahwa Muhammadiyah dan kolaborasinya bersama generasi milenial Indonesia, khususnya di Tiongkok menjadi pendorong pembangunan NKRI.
Lebih lanjut, Djauhari mengharapkan kiranya Pengurus Cabang Istimewa Muhammadiyah di Tiongkok (PCIM-T) dapat senantiasa bekerja sama dengan KBRI Beijing dan seluruh Perwakilan RI di China dalam mendiseminasikan nilai-nilai budaya dan Islam yang moderat dan toleran.
"Sehingga masyarakat di Tiongkok khususnya tokoh dan masyarakat muslim semakin mengenal Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar yang menganut Islam moderat, jauh dari paham ekstremisme dan intoleransi," kata Djauhari seperti dikutip oleh KBRI dalam keterangannya. (adi)
Advertisement