Temuan Mayat Bayi di Sungai di Banyuwangi masih Hidup Saat Lahir
Mayat bayi laki-laki yang ditemukan mengambang di sungai Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar Banyuwangi dipastikan sempat hidup saat dilahirkan. Bayi ini juga diperkirakan lahir dengan usia prematur. Kepastian ini didapatkan dari hasil autopsi di Kamar Jenazah RSUD Blambangan, Banyuwangi, Rabu, 8 Juni 2022.
Dokter Instalasi Kamar Jenazah RSUD Blambangan, dr. Solakhudin menyatakan, dari hasil pemeriksaan luar kondisi jenazah sudah mulai membusuk. Sehingga wajahnya sudah sulit dikenali.
"Dari pemeriksaan secara umum maka kita simpulkan bayi itu dilahirkan dalam kondisi belum matang, belum cukup umur, istilahnya prematur," jelasnya ditemui usai melakukan autopsi.
Bayi tersebut diperkirakan lahir pada usia kehamilan antara enam sampai tujuh bulan. Menurutnya, tali pusar bayi itu belum terpotong. Panjang tali pusar sekitar 45 cm. Meski tali pusar masih ada namun hanya ari-ari sudah tidak ada.
"Tapi yang jelas masih ada tali pusarnya sehingga bayi ini boleh dikatakan pada waktu persalinan tidak ditolong tenaga kesehatan," tegasnya.
Solakhudin mengaku tidak menemukan hal-hal lain. Hanya saja ada sedikit memar pada daerah kepala belakang kanan, pipi kiri, dan di bawah dagu kanan. Bisa saja, kata dia karena terbentur sesuatu.
Solakhudin juga menerangkan dari hasil pemeriksaan bayi ini sempat menghirup udara atau sempat hidup. Ini disimpulkan dari hasil tes apung pada paru-parunya. Karena paru-parunya sempat mengembang.
Mengenai waktu bayi tersebut dilahirkan, Solakhudin menyebut, melihat kondisi jenazah sekarang sudah mulai timbul gas H2S di perut. Ini menandakan bayi itu sudah lebih dari 3 hari sejak dilahirkan. Karena timbulnya gas H2S pada hari ketiga.
"Meninggalnya karena kedinginan atau hipotermia," jelasnya.
Bayi berjenis kelamin laki-laki ini ditemukan mengambang di sungai Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Selasa, 7 Juni 2022. Bayi ditemukan warga sekitar pukul 11:00 WIB.
Advertisement