Temuan Kasus HIV di Surabaya Tahun 2022 Menurun
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya menemukan 316 kasus human immunodeficiency virus (HIV) pada semester pertama 2022. Angka itu menurun dari periode yang sama di tahun 2021, sebanyak 364 kasus HIV.
"Periode pertama tahun ini, kasus HIV mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya," kata Kepala Dinkes Surabaya, Nanik Sukristina, Selasa, 26 Juli 2022.
Nanik mengaku, terus berupaya melakukan tracing virus yang menginfeksi sel darah putih itu. Salah satunya, dengan memperkuat upaya pencegahan dan layanan pengobatan, seperti melakukan upaya promotif dan preventif melalui komunikasi informasi dan edukasi (KIE) kepada kelompok rentan.
Langkah itu biasanya difokuskan pada remaja usia 15 hingga 24 tahun, ibu hamil, pengguna napza suntik (penasun), lelaki seks lelaki, dan wanita pekerja seks (WPS). Selain itu, kata Nanik, Dinkes berfokus pada pasien penyakit tertentu yang berpotensi disertai infeksi HIV.
"Misalnya tuberkulosis (TB), dermatitis, infeksi menular seksual (IMS), bahkan diare kronis. Caranya dengan mengintensifkan deteksi HIV sedini mungkin," ujarnya.
Nanik mengatakan, ratusan kasus HIV di wilayahnya itu merupakan hasil penanganan kolaboratif antara Dinkes Surabaya dan instansi lain serta masyarakat. Sinergitas itu dilakukan dengan menerapkan pengendalian forum multisektor.
Sayangnya, Nanik tidak merinci detail ratusan kasus HIV itu ditemukan di wilayah mana saja. Dia hanya menyebut Kecamatan Sawahan menjadi wilayah dengan temuan HIV tertinggi, yaitu sebanyak 17 kasus. "Untuk penyebaran kasusnya semua wilayah di Surabaya," katanya.
Berdasar data dinas kesehatan pada 2020, jumlah temuan HIV di Surabaya sebanyak 626 kasus. Persentase kasus didominasi pasien laki-laki sebanyak 469 orang atau 74,92 persen.
Sementara itu, hanya 157 perempuan yang terinfeksi atau 28,08 persen. Pelayanan sesuai standar telah diberikan kepada 47.868 orang dengan risiko terinfeksi HIV.
Caranya, menyediakan layanan konseling tes HIV di berbagai tingkat fasilitas pelayanan kesehatan. Di antaranya, 63 puskesmas, 54 rumah sakit hingga kantor kesehatan pelabuhan.