Temuan Baru di Gaza, Israel Diduga Kubur Hidup-hidup Warga Sipil
Kuburan massal ditemukan di dua rumah sakit di Gaza, dengan total 329 jenazah. Di antaranya terdapat jenazah anak dan perempuan serta lansia. Israel diduga mengubur sebagian jenazah dalam kondisi hidup.
Kuburan Massal
Upaya membongkar temuan kuburan massal di Jalur Gaza, berlangsung menerus selama 16 hari, hingga Kamis, 25 April 2024. Kementerian Sipil Palestina menyatakan temuan mengerikan dari upaya membongkar kuburan massal di sekitar Rumah Sakit Nasser dan al Shifa itu. Dua rumah sakit sasaran pendudukan Israel sebelumnya.
Di antaranya puluhan jenazah yang ditemukan dalam kondisi tangan terikat. Ada pula yang ditemukan lengkap dengan tabung medis. Kondisi ini mengindikasikan jika korban dikubur hidup-hidup, menurut staf Kementerian Palestina, Mohammer Mughier. "Kami melakukan penyelidikan forensik pada sekitar 20 jenazah yang diduga dikubur hidup-hidup," katanya dikutip dari Al Jazeera, Jumat 26 April 2024.
Sedangkan Yamen Abu Sulaiman, Kepala Departemen Pertahanan Palestina, mengecam dan menuntut agresi segera diakhiri. Ia juga meminta agar lembaga dan organisasi internasional juga media dibolehkan masuk ke dalam Gaza, "untuk menyelidiki kejahatan ini," katanya.
Respons Israel
Sementara juru bicara militer Israel Major Nadav Shoshani menyebut jika kuburan massal di Rumah Sakit Nasser digali oleh warga Palestina sendiri beberapa bulan lalu. Pihaknya mengaku jika mereka juga menggali kuburan, namun dengan tujuan mencari tawanan warga Israel.
Sedangkan Amerika Serikat meminta agar Israel melakukan penyelidikan secara transparan terkait temuan massal itu. "Kami ingin jawaban. Kami ingin ada penyelidikan menyeluruh dan transparan," kata Penasihat Keamanan Amerika Serikat, Jake Sullivan.
Namun ia tidak menyebut kebutuhan akan adanya penyelidik Independen dan tetap meminta agar Israel yang melakukan penyelidikan.