Tempat Wisata Gunung Kuniran Dijual
Pelaku wisata menjual objek wisata Gunung Kuniran di Dusun Pandu, Desa Hargorejo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah. Rahmat Prasetyo selaku pemilik tempat wisata tidak mampu membayar gaji karyawan dan sepinya jumlah wisatawan akibat pandemi Covid-19 ditambah penerapan PPKM, atau pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat.
Rahmat Prasetyo mengatakan, luas lahan tempat wisata Gunung Kuniran seluas 2,8 hektare, dan sudah ada sertifikat hak milik (SHM). "Rencananya saya jual hanya 1,5 hektare sampai dengan dua hektare. Namun, jika ada pembeli atau investor yang berminat membeli seluruhnya, bisa saja dilakukan. Namun, dengan sejumlah syarat," jelasnya, dikutip dari Antara.
Rahmat Prasetyo mengatakan, harga tanah ditawarkan Rp 500.000 per meter. Namun, angka tersebut tidak mutlak. Artinya, masih bisa terjadi negosiasi dengan calon pembeli. Sayangnya sampai saat ini belum ada investor maupun calon pembeli yang serius bertransaksi dengannya.
Syarat tempat wisata Gunung Kuniran dijual seluruhnya, lanjut Rahmat Prasetyo, investor harus melibatkan masyarakat di sekitar objek wisata Gunung Kuniran. Selama ini, masyarakat juga berkontribusi terhadap kemajuan objek wisata Gunung Kuniran yang berjarak sekitar 9 kilometer dari Kota Wates.
"Selama ini kami libatkan warga yang berada di sekitar lokasi objek wisata Gunung Kuniran. Mereka tergabung dalam paguyuban Gunung Kuniran yang beranggotakan sekitar 45 orang. Saya ingin warga tetap dilibatkan dalam pengelolaan objek wisata gunung Kuniran. Walaupun, nanti kepemilikannya bukan lagi atas nama saya," terang dia.
Rahmat Prasetyo mengatakan objek wisata Gunung Kuniran sudah beroperasi sejak 2018 lalu. Gunung Kuniran sendiri sebenarnya belum utuh menjadi sebuah destinasi wisata. Namun, dirinya tidak bisa melanjutkan pengembangan karena stok cadangan uang objek wisata Gunung Kuniran semakin menipis.
"Pengembangan belum 100 persen. Fokus di pembangunan jalan. Paling bisa dikatakan baru 15 persen. Padahal, pengembangan kawasan Gunung Kuniran membutuhkan biaya yang besar. Objek wisata Gunung Kuniran tidak hanya menyajikan spot foto, tapi juga kuliner, outbound, hingga tempat minum kopi," kata Rahmat Prasetyo.
Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Joko Mursito mengatakan, penjualan aset sudah ranah pengelola dan pemilik lahan. Terlebih lahan wisata Gunung Kuniran juga dimiliki secara pribadi. Namun demikian, ia berharap pengembangannya bisa berlanjut dengan melibatkan masyarakat sekitar sebab, salah satu destinasi wisata di Kokap itu memiliki prospek yang cukup bagus dan memiliki ciri khas tersendiri.
"Sebenarnya, kami berharap dilanjutkan siapapun yang membelinya nanti," ujar Joko Mursito.