Tempat Ibadah di Probolinggo Disubsidi Listrik
Pemkot Probolinggo berencana membantu biaya listrik puluhan tempat ibadah di Kota Probolinggo. Subsidi listrik itu yang telah dirilis (launching) itu akan ditanggung melalui P-APBD 2021.
“Beberapa tempat umum seperti taman yang sudah baik dilengkapi fasilitas listrik, namun berbanding terbalik terhadap akses ibadah. Kalau taman-taman bisa kita biayai, kenapa tempat ibadah tidak bisa kita biayai,” kata Walikota Hadi Zainal Abidin di sela-sela tasyakuran Hari Santri Nasional (HSN) di Puri Manggala Bhakti, Jumat, 22 Oktober 2021.
Habib Hadi, panggilan akrab walikota menjelaskan, tempat-tempat ibadah yang akan disubsidi listriknya di antaranya, masjid, gereja, dan klenteng. Pemkot pun sedang mendata tempat-tempat ibadah yang berhak menerima bantuan biaya listrik.
Hal senada diungkapkan Kabag Kesra, Agus Dwiwantoro. “Mudah-mudahan dengan bantuan listrik ini warga lebih nyaman dalam beribadah,” katanya.
Agus menambahkan, rencananya subsidi listrik diberikan secara bertahap dengan memperhatikan status kepemilikan tempat ibadah.
“Kami harus penuh kehati-hatian dalam penggunaan dana hibah dan selektif. Untuk sementara, ada 27 masjid dan 10 gereja. Nanti bisa berkembang lagi jumlah penerima bantuan,” ujarya.
Masih terkait subdisi listrik, walikota menyerahkan bantuan hibah jasa listrik kepada pengelola rumah ibadah usai upacara HSN di halaman Pesantren Riyadlus Sholihin. Bantuan secara simbolis diberikan kepada Ustadz Sunardi (Masjid Baitussalam, Ketapang Kecamatan, Kademangan) dan Pendeta Patria Yusak (Gereja Kristen Jawi Wetan Jemaat Probolinggo).
Usai upacara, wali kota mengajak seluruh undangan yang hadir untuk melihat pameran hasil kreatifitas dan ketrampilan santri pondok pesantren di bidang busana, otomotif dan seni.
Habib Hadi mengajak peserta upacara untuk mengingat kembali perjuangan para santri dalam mempertahankan kemerdekaan melalui Resolusi Jihad, 22 Oktober 1945, yang kemudian ditetapkan menjadi HSN.
“Santri ikut andil dalam perjuangan kemerdekaan bangsa kita yang mana dalam Resolusi Jihad. Para santri langsung tergerak untuk bersama-sama memperjuangkan kedaulatan bangsa ini, itu yang paling penting," katanya.