Tembus 69 Orang Positif, Jokowi 'Perang' Melawan Corona
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa penanganan wabah virus corona atau COVID-19 yang telah menjadi pandemi terus menjadi perhatian pemerintah.
Pemerintah terus berusaha keras mengatasi virus yang tak mengenal batas negara, tanpa menimbulkan kepanikan di masyarakat. Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan virus corona sebagai pandemi pada Rabu, 11 Maret 2020.
"Pemerintah sekali lagi, tanpa henti mengupayakan peningkatan kesiapan dan ketangguhan negara kita dalam menghadapi pandemi ini, ini bukan epidemi tapi sudah pandemi sekarang ini," ujar Jokowi dalam keterangan persnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, pada Jumat 13 Maret 2020.
"Kita tidak ingin menciptakan rasa panik, tidak ingin menciptakan keresahan di tengah masyarakat. Oleh sebab itu, dalam penanganan, kita memang tidak bersuara. Kita semuanya harus tetap tenang dan berupaya keras menghadapi tantangan ini," sambung dia.
Gerak cepat pemerintah dalam menangani wabah virus korona misalnya saat menangani pasien 01 dan 02 di mana dalam tempo singkat pemerintah sudah mengantongi nama-nama dalam satu klaster dengan keduanya.
"Dalam 2 hari saya sudah mendapatkan 80 nama yang berada di klaster ini, dalam 2 hari, dari tim reaksi cepat yang kita miliki, Kementerian Kesehatan dibantu oleh intelijen BIN dibantu oleh intelijen di Polri, 2 hari. Tetapi kita juga tahu bahwa virus ini juga memiliki kecepatan yang sangat cepat dalam penyebarannya," ungkap Jokowi.
Pengawasan dan isolasi pasien terduga COVID-19 juga terus dijalankan. Pemerintah telah membentuk tim reaksi cepat yang dipimpin oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo. Tim ini telah disiagakan di rumah sakit tipe A.
Sementara itu terkait langkah mitigasi, pemerintah juga terus menyiapkan dan menambah rumah sakit rujukan untuk pasien COVID-19, dari sebelumnya 100 rumah sakit menjadi 132 rumah sakit. Pemerintah juga menambahnya dengan 109 rumah sakit TNI, 53 rumah sakit Polri, dan 65 rumah sakit BUMN.
"Termasuk di sini pembangunan fasilitas observasi dalam skala besar di Pulau Galang. Kita harapkan minggu depan telah bisa kita selesaikan dan akan saya cek langsung. Kita juga tahu bahwa yang sembuh juga sudah ada yaitu 5 orang yang dulu positif di (kapal pesiar) Diamond Princess Jepang, kemudian 2 yang berada di rumah sakit di Indonesia dan 1 orang WNI kita yang berada di Singapura," tutur Jokowi.
Di penghujung keterangannya, Jokowi mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga kesehatan diri dengan menerapkan gaya hidup sehat serta menyatukan tekad dan dukungan dalam melawan wabah virus corona.
"Saya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan imunitas tubuh kita melalui olahraga yang baik dan rutin, melalui makanan yang kita makan, makanan yang bergizi, kemudian juga jangan sampai stres karena itu mengganggu imunitas tubuh dan terakhir," katanya.
Per Jumat, 13 Maret 2020, kasus pasien positif virus corona bertambah 35 orang. Kini total ada 69 orang di Indonesia yang positif Corona. Dua di antaranya masih bayi.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, menyebut pasien yang masih tergolong bayi adalah pasien kasus nomor 49 dan nomor 54. Kedua bocah ini berjenis kelamin laki-laki.