Covid Tembus 1 Juta, Menkes: Butuh Tenaga Ekstra Patuh Prokes
Penyebaran Covid-19 di Tanah Air tembus satu juta kasus. Hal ini mengindikasikan bahwa seluruh rakyat Indonesia bersama pemerintah harus berkolaborasi, dan bekerja sangat keras untuk mengatasi pandemi yang melanda 215 negara di dunia.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyebut, bahwa saat ini merupakan momentum bagi seluruh pihak untuk berduka atas kepergian keluarga, rekan, atau sahabat yang mungkin meninggalkan kita lebih dulu akibat pandemi ini. Namun, di satu sisi lainnya, ini juga merupakan momentum tumbuhnya kesadaran seluruh pihak untuk bekerja ekstra keras menghadapinya.
"Angka ini membuat kita harus merenung dan ada dua momen penting yang harus kita sadari. Momen yang pertama adalah ini saatnya kita untuk berduka karena ada banyak saudara-saudara kita yang sudah wafat. Momen kedua, kita juga harus sadar bahwa kita harus bekerja sangat keras sehingga pengorbanan yang sudah dilakukan oleh rekan-rekan kita, terutama tenaga kesehatan, itu tidak sia-sia," ujarnya saat memberikan keterangan di Kantor Presiden, Jakarta, pada Selasa, 26 Januari 2021.
Di tengah pandemi ini, para epidemiolog selalu menekankan satu hal utama yang harus dilakukan, yakni mengurangi laju penularan virus Covid-19. Hal inilah yang saat ini harus benar-benar dipahami oleh seluruh pihak dan secara bersama-sama melakukannya secara konsisten dan terkoordinasi.
"Kita harus mengurangi laju penularan dari virus sehingga fasilitas kesehatan yang kita miliki tidak terlalu berat bebannya, memiliki waktu yang lebih banyak untuk merespons terhadap virus ini, dan bisa secara gradual terus mengurangi penularan virus ini sampai insyaallah suatu saat kita bisa menghilangkannya sama sekali," kata Menkes.
Untuk mengurangi laju penularan, terdapat dua hal yang harus dilakukan secara bersama-sama. Pertama ialah dengan berdisiplin menjalankan protokol kesehatan seperti mengenakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan. Sementara yang kedua ialah dengan melakukan pengujian, pelacakan, dan isolasi mandiri terhadap pasien yang terinfeksi Covid-19 beserta pihak lain yang melakukan kontak erat.
Budi Gunadi Sadikin memastikan, pihaknya di Kementerian Kesehatan akan berupaya sangat keras untuk melakukan identifikasi, pelacakan terhadap kontak erat, dan menyiapkan tempat isolasi mandiri yang aman agar pasien yang telah terpapar oleh virus dapat pulih tanpa menulari keluarga atau rekan terdekat sekaligus mengurangi laju penularan.
"Kehidupan kita pascapandemi dan sebelum pandemi akan berbeda. Kita harus memastikan untuk mengingatkan diri kita sendiri, teman-teman kita, keluarga kita, dan seluruh rakyat yang ada di lingkungan kita agar kita disiplin protokol kesehatannya kita patuhi," imbuhnya.
Menkes memahami bahwa upaya besar tersebut memang teramat berat dan oleh karenanya membutuhkan kerja ekstra keras dan kebersamaan dari seluruh pihak. Namun, ia percaya bahwa apabila seluruh rakyat Indonesia bersatu, maka persoalan apapun akan lebih mudah untuk diatasi.
"Saya percaya bahwa seluruh rakyat Indonesia memiliki modal sosial yang sangat besar untuk bisa melakukan ini bersama-sama. Kalau seluruh rakyat Indonesia dapat bersatu saya yakin apapun masalahnya dapat kita atasi bersama," tandasnya.
Menkes juga menjelaskan, Presiden Jokowi dijadwalkan menerima suntikan vaksin Covid-19 untuk dosis kedua pada Rabu pagi, 27 Januari 2021. Rencananya, vaksinasi akan kembali dilakukan di Istana Merdeka, Jakarta.
"Rencananya Bapak Presiden akan menerima vaksin tahap kedua Rabu besok, sesuai jadwal yang telah ditentukan," ujarnya.
Vaksin CoronaVac yang diproduksi oleh Sinovac membutuhkan dua kali penyuntikan masing-masing sebanyak 0,5 mililiter dengan jarak waktu 14 hari. Sebelumnya, Presiden menerima suntikan pertama pada 13 Januari lalu.
Advertisement