Tembok Warga Tuban Roboh Imbas Proyek Normalisasi Saluran Air
Bangunan pagar tembok milik salah satu warga yang berada di bantaran saluran air Desa Semanding, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, roboh. Pagar sepanjang kurang lebih 20 meter dan tinggi 3 meter tersebut, roboh akibat terdampak proyek normalisasi saluran air yang dikerjakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban.
Pemilik bangunan pagar tembok, Hadi Sucipto, 64 tahun mengaku, proyek normalisasi saluran air itu mulai dikerjakan pada tahun 2020. Di mana, pada awal pengerjaan itu dilakukan pengerukan terlebih dahulu.
Seiring berjalannya waktu, proyek tersebut dihentikan hingga kurang lebih dua tahun. Dengan kondisi sungai habis dikeruk, akhirnya tanah di bantaran saluran air itu tergerus air hujan. Termasuk tembok pagar miliknya yang roboh sedikit demi sedikit.
"Sekarang panjang tembok saya yang roboh kurang lebih 20 meter," terang Hadi Sucipto sambil menunjuk puing pagar tembok yang roboh, Senin 5 September 2022.
Mendapati pagar temboknya roboh, dia kemudian mengadu ke Pemerintah Desa (Pemdes) dan kecamatan setempat. Ia lantas diarahkan mengadu ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang-Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PUPR-PRKP) Kabupaten Tuban.
Namun, pihak Dinas PUPR-PRKP Tuban masih belum memberikan jawaban yang pasti. "Harapan saya bagi dinas yang terkait segera memperbaiki minimal mengganti tembok saya yang roboh dampak proyek normalisasi ini," harap Hadi.
Lebih lanjut, Hadi menambahkan, pasca proyek normalisasi saluran air tersebut dihentikan, proyek normalisasi saluran air ini mulai dikerjakan kembali per Juli 2022 kemarin.
Sebatas diketahui, dalam papan proyek itu tertulis bahwa proyek pembangunan saluran pembuangan Desa Semanding, Kecamatan Semanding itu dikerjakan oleh CV Ani Jaya dengan sumber dana dari APBD 2022 senilai Rp277.665.000.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR-PRKP Tuban, Agung Supriyadi, mengatakan pihaknya akan mengkonfirmasikan terkait hal itu kepada Bidang Sumberdaya Air (SDA). "Saya konfirmasi dulu ke teman-teman Bidang SDA, infonya itu terkena gerusan air saat kegiatan proyek tahun 2020 dulu," pungkas Agung.