Tembok Tutup Rumah Tahfiz Dibongkar, Anggota DPRD Minta Maaf
Setelah membangun tembok yang menutup akses jalan masuk ke Rumah Tahfiz Nurul Jihad di Jalan Ance Deng Ngoyo Lr 5, RT/RW V, Kelurahan Masale, Kota Makassar, Anggota DPRD Pangkep Amiruddin meminta maaf, dan membongkar tembok tersebut, Sabtu 24 Juli 2021.
Damai
Jalan damai ditempuh pihak Amiruddin dengan dua tetangganya yang terganggu akses jalannya, akibat tembok yang dibangun Amiruddin. Bersama pemerintah setempat dan pihak kecamatan, tembok yang juga menutup jalan fasilitas umum tersebut dibongkar.
Camat Panakkukang Thahir Rasyid mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga Amiruddin untuk meluruskan dan menyelesaikan masalah penembokan akses pintu rumah tahfiz dan warga.
“Kejadian ini murni karena kesalahpahaman antara sesama warga. Saya selaku pemerintah merasa memiliki, karena ini adalah fasum sehingga menegur karena membangun tembok itu,” kata Thahir dikutip dari kompas.com.
Salah Paham
Keluarga pihak Amiruddin sendiri menyadari telah terjadi kekeliruan akibat tembok yang dibangun menutup pintu belakang rumah tahfiz Al-Qur'an.
Perwarkilan keluarga Amiruddin, Achmad Akbar menyebut terjadi salah paham sehingga menyebabkan tembok dibangun menutup akses pintu masuk rumah tahfiz dan satu warga lain.
Pihaknya pun meminta maaf atas kesalahpahaman tersebut. “Saya atas nama keluarga, mohon maaf beribu-ribu maaf atas tindakan kami yang sama sekali tidak terpuji dan tidak benar. Apalagi kami tahu kegiatan di belakang ini adalah tahfiz sangat luar biasa dan harus kita dukung,” Katanya.
Tembok Dibangun Kamis
Sebelumnya, Anggota DPRD Pangkep Amiruddin membangun tembok di halamannnya, yang menutup akses jalan menuju dua rumah tetangganya. Salah satunya adalah akses pintu masuk rumah tahfiz, pada Kamis 22 Juli 2021.
Ketua RW V Kelurahan Masale, Makassar, Abdul Aziz, menuturkan jika Amiruddin kerap pulang kerumahnya setiap Sabtu dan Minggu di tiap minggunya. Ketika di rumah, ia sering merasa terganggu dengan suara ribut anak mengaji di rumah tahfiz Al-Quran tersebut.
Selain itu, masalah kebersihan juga menjadi penyebab pembangunan tembok tersebut. "Saya dengar Tahfiz dianggap ribut karena mengaji. Kedua masalah kebersihan dan bajunya di situ dijemur. Itu yang dia tidak suka dianggap kotor," kata Abdul Aziz, dikutip dari detik.com, pada Sabtu 24 Juli 2021. (Kmp/Dtk)
Advertisement