Tembok Retak, Ratusan Pasien Dirawat Dilorong RSUD Larantuka NTT
Sebanyak 104 pasien dirawat di lorong Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pihak RSUD mengkhawatirkan akan adanya reruntuhan akibat gempa susulan.
"Karena di bagian dalam kamar RS banyak yang retak, kami mengevakuasi para pasien keluar ruangan," kata salah satu tenaga medis RSUD Larantuka, Ebo, Jumat, 17 Desember 2021.
Ebo menyebut ada tiga gedung ruangan persalinan dan ruangan rawat inap anak balita, termasuk satu unit IGD yang mengalami keretakan terparah usai di hantam gempa.
Sejumlah pasien, mengalami trauma usai gempa magnitudo 7,4 pada Selasa, 14 Desember 2021, sehingga mereka rela dirawat di lorong rumah sakit dan tenda penampungan milik BPBD Flores Timur.
Bahkan dua orang bayi yang baru lahir pun terpaksa ditempatkan di tenda penampungan. "Total ada tiga puluh orang pasien anak balita yang dirawat di sini, termasuk di tenda penampungan. Lebih aman pasien dirawat di luar ruangan, karena gempa susulan masih sering terjadi," ungkap Ebo.
Perawatan pasien di lorong RSUD dilakukan hingga BPBD setempat menyatakan situasi kembali aman dan tidak terjadi lagi gempa susulan.
Sementara Koordinator Mitigasi Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam unggahan di twitter @DaryonoBMKG, menjelaskan rekapitulasi gempa susulan setelah gempa utama magnitudo 7,4 pada Selasa, 14 Desember 2021, terjadi sebanyak 632 kali aktivitas gempa susulan.
"Hingga Jumat, 17 Desember 2021, pukul 05.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 632 kali aktivitas gempa susulan (aftershock) pasca gempa M7,4 di Laut Flores," ujar Daryono.