Tembakau Luar Masuk Probolinggo, Petani Khawatir Rusak Harga
Saat para petani tembakau di Kabupaten Probolinggo sedang memanen tembakaunya sejak Agustus silam, muncul dugaan tembakau dari luar daerah masuk ke Probolinggo. Petani khawatir, masuknya tembakau dari luar daerah itu akan berdampak turunnya harga tembakau lokal.
“Sejumlah petani tembakau di Probolinggo mendapat informasi tembakau dari Bojonegoro masuk ke Probolinggo. Kalau dibiarkan nanti tembakau lokal siapa yang membeli,” kata Sumarto, petani tembakau di Desa Sumberdalam, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, Minggu, 3 September 2023.
Ia berharap agar gudang-gudang tembakau milik pabrik rokok tidak membeli tembakau dari luar daerah. Sebab selama ini perwakilan pabrik rokok itu biasa membeli tembakau dari petani lokal Probolinggo sesuai dengan kebutuhan gudang.
Dikonfirmasi soal keluhan petani tembakau, Maria Magdalena Olivia Ayunda, Pengurus Gudang PT Gudang Garam Cabang Paiton mengatakan, terkait masuknya tembakau luar ke daerah memang tidak mudah untuk dicegah.
Sebab hingga kini belum ada petugas yang bisa menghentikan masuknya tembakau dari luar daerah Kabupaten Probolinggo. "Kan memang tidak ada sekuritinya untuk tembakau yang dari luar ini.
Hanya saja Matia berjanji akan menyampaikan kepada mitra-mitranya untuk mengutamakan tembakau lokal. “Mitra kami tentu sudah bisa membedakan mana tembakau lokal, mana tembakau dari luar daerah,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Wahid Nur Rahman, anggota Komisi II DPRD Kabupaten Probolinggo. Pihak DPRD sudah mengingatkan, agar gudang-gudang tembakau tidak menerima tembakau dari luar daerah.
Politisi dari Partai Golkar itu mengakui, permintaan Komisi II DPRD kepada gudang-gudang tembakau memang tidak tertulis. "Meskipun tidak tertulis, kami dengan pihak gudang sudah ada kesepakatan untuk tidak menyerap tembakau yang dari luar sebelum milik petani lokal habis. Begitupun kepada para belandang tembakau agar mengutamakan tembakau lokal," tutur Wahid Nur Rahman.
Seperti diketahui, harga tembakau di Probolinggo tahun ini tergolong tinggi, berkisar Rp 45.000 sampai Rp 65.000 per kilogram. Hanya saja, belakangan munculnya informasi tembakau dari luar daerah masuk ke gudang-gudang di Kabupaten Probolinggo. Para petani khawatir harga tembakau bisa merosot tajam karena tersaingi tembakau dari luar daerah.