Tembakau di Probolinggo Terserang Virus Kerdil
Tanaman tembakau di sejumlah desa di Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo terserang Tobacco Yellow Leaf Curl Virus (TYLCV). Virus yang mengakibatkan tanaman kerdil atau mengkerut (Madura: ker-ker) itu belum bisa diobati sehingga harus dicabut.
Informasi yang berhasil dihimpun, virus ker-ker itu menyerang tembakau di sejumlah desa di Kecamatan Krejengan. Virus itu di antaranya menyerang tembakau di Desa Opo-opo, Rawan, Kedungcaluk, dan Desa Sokaan.
"Sejak sekitar sebulan lalu, virus ker-ker ini menyerang tanaman tembakau di sejumlah desa," kata Kuswarno, petani tembakau di Desa Rawan, Senin, 8 Juli 2024.
Tembakau yang terserang pertumbuhannya kerdil, daunnya mengkerut. Karena daun mengkerut sehingga kualitasnya rusak.
"Karena sulit ditanggulangi, petani biasanya mencabut batang tembakau yang terpapar virus tersebut," ujarnya.
Setelah dicabut, petani terpaksa harus menanam kembali bibit tembakau yang baru sebagai pengganti. "Daripada tembakau dibiarkan rusak dan tidak bisa dijual, lebih baik menanam kembali," kata Kuswarno.
Berdasarkan informasi yang diterima petani dari penyuluh pertanian, virus ker-ker disebabkan (vektor) oleh kutu kebul atau kutu putih yang menempel pada daun tembakau.
Jika kutu itu membawa virus maka dipastikan dengan cepat tanaman tembakau akan mengkerut. Jika kutu tidak membawa virus biasanya tanaman tembakau bisa normal kembali.
Terkait terpaparnya sebagian tanaman tembakau di Kecamatan Krejengan, Penjabat (Pj) Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto langsung meminta Dinas Pertanian (Dispertan) setempat meninjau tanaman tembakau yang terkena virus ker-ker.
"Kami sudah meminta Pj Kepala Dispertan (Susilo Isnadi, Red.) untuk terjun ke lokasi," katanya.
Tujuannya, agar virus tersebut bisa dilokalisir dan tidak meluas. Sebab kalau dibiarkan, tanaman tembakau bisa gagal panen.