Telur Naik, Harganya Lebih Tinggi dibanding Saat Lebaran
Harga telur broiler di pasaran Kota Bojonegoro, Jawa Timur, masih tinggi. Dari harga awal Rp 21.000 terus merangkak naik menjadi Rp 27.000 per kilogramnya. Harga 'baru' ini berdasarkan pantauan Ngopibareng.id, per Rabu 18 Mei 2022. Kenaikan harga telur ini lebih mahal dibanding sebelum Lebaran, yang jatuh pada 2-3 Mei lalu. Di mana harganya hanya kisaran Rp 24.500 hingga Rp 25.000 per kilogramnya.
Kenaikan harga telur broiler terjadi secara bertahap pada satu pekan terakhir ini, mulai Sabtu 14 Mei lalu. Harganya dari Rp 21.000 per kilogram terus merambat naik hingga hari ini di kisaran Rp 27.000 per kilogramnya.
Jika kenaikan harga telur menjelang Lebaran terjadi karena permintaan tinggi. Kali ini bisa jadi karena terlambatnya suplai di pasar. Akibatnya telur di pasaran mengalami kenaikan.
"Dua hari lalu saya tidak kulakan telur, harganya terus naik," ujar Martono, pemilik warung pracangan di Kelurahan Sumbang, Kecamatan Kota Bojonegoro.
Martono mengaku heran dengan harga telur yang naik, meski lebaran sudah selesai. "Harusnya harganya turun setelah lebaran," imbuhnya.
Lain halnya dengan Sulistiono pedagang di Pasar Besar Kota Bojonegoro. Dia menyebut, agen telur dari luar Kota Bojonegoro terjadi keterlambatan pengiriman. Kondisi terjadi pada tiga sampai empat hari lalu.
Akibatnya, stok telur di toko pracangan miliknya jadi kosong. Padahal permintaan telur normal dan cenderung naik, terutama hari Sabtu, Minggu hingga Senin, 14, 15 dan 16 Mei lalu, atau bertepatan libur panjang Waisak.
"Permintaan telur naik saat hari libur tiga hari lalu," ujar Sulistiono.
Data dari Dinas Perdagangan Bojonegoro, stok telur broiler datang dari beberapa kabupaten di Jawa Timur. Pasokan terbesar dari Kabupaten Blitar, Kediri, dan Tulungagung. Ada juga sebagian dari Tuban dan Lamongan.
Advertisement