Telur Infertil dan Fertil Bisa Dimakan, Ini Syaratnya
Telur Infertil sedang ramai dibicarakan. Sejumlah sumber menyebutkan jika telur infertil sama bernutrisinya dengan telur fertil. Bahkan, telur fertil juga tak semuanya bisa dikonsumsi. Berikut sejumlah fakta tentang telur fertil dan infertil.
Beda Fertil dan Infertil
Website The chicken chick menjelaskan tentang perbedaan telur infertil dan fertil. Telur infertil adalah telur yang diproduksi oleh ayam betina tanpa melalui proses pembuahan dengan ayam jantan. Sehingga telur ini tak bisa menetas.
Sebaliknya, telur fertil diproduksi ayam betina melalui proses pembuahan yang melibatkan ayam jantan. Jika dierami dengan suhu yang tepat, telur fertil akan menetas setelah 21 hari.
Namun, tak semua telur fertil akan ditetaskan oleh peternak. Telur fertil yang akan ditetaskan harus melalui proses inkubasi selama beberapa jam untuk selanjutnya disimpan dalam suhu tertentu agar embrio berkembang dan bisa menetas, setelah 21 hari.
Telur fertil yang tak ditetaskan oleh peternak, sengaja tak melalui proses inkubasi, sehingga tak akan mengalami perkembangan embrio dan telur ini aman dijual untuk dikonsumsi, seperti telur infertil.
Hanya saja, telur yang sering dikenal dengan hatched egg (HE) ini memiliki masa penggunaan yang lebih pendek dibandingkan telur yang tak dibuahi oleh pejantan. Kepala Prodi Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, R. Dwi Budiningsari, dikutip dari laman UGM menyebutkan jika telur HE lebih cepat busuk dan hanya bertahan maksimal selama tujuh hari setelah keluar dari induk ayam. Sedangkan telur yang tak dibuahi pejantan atau infertil bisa bertahan hingga 30 hari jika disimpan di suhu ruangan.
Nutrisi Telur
Baik telur infertil dan fertil, jika dalam kondisi yang tak busuk, sama-sama mengandung nutrisi yang baik bagi tubuh. Sebab, belum ada bukti ilmiah yang menyebutkan telur fertil lebih menyehatkan dibanding telur infertil, atau sebaliknya. Terpenting kedua jenis telur dikonsumsi dalam kondusi bagus.
Cara Membedakan Kualitas Telur
Lantas bagaimana cara melihat telur yang tak layak konsumsi? dilansir dari Healthline, jika telur dijual dengan kemasan, perhatikan tanggal kadaluarsanya. Namun tak perlu khawatir jika membeli telur di pasar tradisional. Cara pertama yang mudah untuk melihat apakah telur busuk atau tidak adalah dengan mencium baunya. Telur yang busuk cenderung mengeluarkan bau tak sedap, baik mentah ataupun setelah dimasak.
Jika tak yakin dengan bau busuk saat telur belum dipecah, maka telur bisa dipecah dan dikeluarkan isinya di atas piring atau wadah lainnya. Jika berbau, buang telurnya dan cuci bersih dengan sabun dan air panas piring atau wadahnya. Telur ini tak boleh dikonsumsi.
Kualitas telur juga bisa dilihat dari kondisi fisiknya. Lihatlah retakan, lendir, atau semacam tepung pada cangkang telur. Lendir dan retakan bisa mengindikasikan adanya bakteri, sedangkan tepung mengindikasikan adanya jamur.
Namun bila cangkang terlihat mulus, dan ketika dipecah terlihat noda berwarna merah muda, hijau atau hitam di bagian kuning atau putih telur, maka telur terindikasi mengandung bakteri.
Begitu pun jika bagian kuning atau putih telur tak lagi utuh, maka telur itu kemungkinan telah berusia lama dan kualitasnya telah menurun. Namun jika telur tak berbau dan tak ditemukan indikasi bakteri atau jamur, telur seperti ini tetap bisa dikonsumsi.
Cara lainnya adalah dengan merendam telur. Jika telur tenggelam, maka telur dalam kondisi bagus. Namun jika telur mengapung maka menandakan jika kandungan air di dalam telur telah berkurang banyak dan berganti dengan udara.
Sehingga metode ini bisa membantu mengetahui usia telur, semakin tua telur, maka ia akan mengambang. Meski, telur yang mengambang tetap bisa dikonsumsi jika tak berbau, serta tak ditemukan bakteri, jamur, atau embrio di dalamnya.
Advertisement