Teliti Virus Bangkalan, Unair: Penyebarannya Cepat Sekali
Rektor Universitas Airlanggair (Unair), Profesor Mohammad Nasih menyampaikan, 40 sampel dari Bangkalan, Madura yang diidentifikasi di ITD Unair sebagian kurang sempurna, sehingga tidak bisa dilakukan identifikasi.
"Dari 24 sampel sempurna yang bisa kami running, saat ini hasilnya baru tiga sampel. Yang lain masih proses identifikasi," ujar Nasih, Senin, 14 Juni 2021.
Mengenai hasil dari tiga sampel tersebut, Prof Nasih tidak mengungkapkan secara gamblang. Ia hanya mengatakan bahwa hasil tersebut telah disampaikan ke Kementrian Kesehatan dan Gubernur, Jawa Timur.
Meski tak mau menyebutkan secara gamblang, Nasih menduga, dari ciri-ciri virus yang ada di Bangkalan, Madura hampir sama seperti virus yang ditemukan di Kudus. "Kami belum mendalami lebih lanjut. Tapi sepertinya, tidak jauh-jauh dari sana (Kudus). Melihat ciri-cirinya juga sama dengan Kudus," ungkapnya.
Meski hasil identifikasi virus masih dilakukan hingga saat ini, Nasih mendorong harus ada kebijakan yang dibuat untuk menyikapi kasus Bangkalan. "Nampaknya perlu kebijakan dan perlakuan khusus untuk Madura. Penanganan harus spesifik, khususnya di Bangkalan, karena ini penyebaran yang sangat kuat dan cepat sekali. Sehingga harus ada ikhtiar untuk memangani penyebarai sebaik-baiknya, mumpung belum kewalahan," ia menyarankan.
Saat ditanya apakah sampel dari Madura bertambah, Nasih menjelaskan, Unair sedang mengumpulkan tambahan sampel yang diperlukan. "Kami kerja sama dengan kawan-kawan di Kemenkes, Balitbangkes, dan seterusnya. Intinya setiap ada kasus tertentu yang sifatnya menarik untuk ditelaah tentu harus dievaluasi di sini," pungkasnya.
Advertisement