Teliti Kulit Bawang, Siswa MAN 4 Kebumen Raih Medali Perak IAYSF
Siswa penyandang disabilitas tuna netra Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Sleman kembali torehkan prestasi Internasional di bidang karya ilmiah. (Foto: Kemenag)
Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kebumen raih prestasi internasional. Tim Karya Ilmiah Remaja (KIR) madrasah ini berhasil meraih medali perak (silver award) pada International Avicenna Youth Science Fair (IAYSF) 2021 di Taheran, Iran.
Dalam IAYSF 2021, MAN 4 Kebumen mengirimkan dua tim. Pertama, KIR bidang Biologi yang beranggotakan Nada Aristawidya Putri, Khanifah, Maura Ros Valentina, Sulastri, dan Insan Safitri. Tim ini melakukan riset tentang melakukan riset kulit bawang dan biji bengkoang.
Kedua, KIR bidang Sosial Humaniora, dengan anggota Anggi Oktavia, Nderek Beliau, Indra Rasya Kurniawan, Zirlyfera Putri dan Nur Indah Komala. Tim ini meneliti tentang problem regenarasi petani di Kecamatan Sempor.
Pemenang kompetisi diumumkan melalui zoom meeting pada 23 Oktober 2021. Daftar pemenang juga diumumkan melalui web IAYSF sehari setelahnya. Para siswa mendapat kabar kemenangan ini melalui pembimbing riset mereka.
Kepala MAN 4 Kebumen, Muhamad Siswanto, mengapresiasi prestasi internasional yang diraih siswanya. Menurutnya, prestasi itu memiliki arti penting bagi perkembangan MAN 4 Kebumen. “Prestasi internasional ini merupakan yang kedua di MAN 4 Kebumen dan ini meneguhkan jati diri kita sebagai madrasah yang sudah mula go internasional,” tegasnya di Kebumen, Senin 25 Oktober 2021.
Prestasi Mengagumkan
“Harapan saya ke depan, semoga MAN 4 Kebumen terus meraih prestasi di tingkat dunia sehingga menjadi madrasah yang mandiri dan berprestasi, sebagaimana tagline Kementerian Agama,” sambungnya.
Ketua Tim KIR MAN 4 Kebumen bidang Biologi Teguh Yulianto mengatakan, bahwa dalam kompetisi IAYSF ini, ada dua penelitian yang dilakukan pelajar MAN 4 Kebumen. “Di even ini kami meneliti kulit bawang merah dan biji bengkoang. Selama ini dua bahan itu dianggap tidak berguna. Tapi setelah kami teliti, ternyata bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembasmi hama, khususnya hama kutu kebul,” jelasnya.
Selain meneliti kulit bawang dan biji bengkoang, riset yang juga diikuti pelajar MAN 4 Kebumen dalam ajang IAYSF adalah dalam bidang sosial humaniora. Mufita Wafiana sebagai pembina KIR bidang sosial humaniora menjelaskan bahwa riset yang ia lakukan tentang problem regenarasi petani di Kecamatan Sempor.
“Ini menarik. Masa pandemi Covid-19 banyak terjadi PHK dan pengangguran. Beberapa orang yang awalnya kerja merantau ke kota-kota besar banyak yang pulang kampung. Harusnya mereka kembali ikut bertani karena kebanyakan mereka berasal dari keluarga petani. Tapi yang terjadi malah tidak begitu. Kebanyakan mereka enggan kalau harus kembali bertani. Problem inilah yang kami teliti dan alhamdulillah kami mendapatkan penghargaan silver,” kata Wafiana.
Wakil Kepala MAN 4 Kebumen bidang Kurikulum Indra Yunan Yunianto menambahkan, penghargaan internasional ini menempatkan MAN 4 Kebumen dalam jajaran Madrasah Aliyah yang diperhitungkan di Kebumen. Apalagi, sejak September 2021, MAN 4 Kebumen menempati peringkat ke-5 se Jawa Tengah dalam hal pencapaian prestasi sekolah tingkat Aliyah. Penghargaan internasional ini juga bukan kali pertama bagi MAN 4 Kebumen. Sebab, pada bulan April 2021, MAN 4 Kebumen juga meraih penghargaan dalam ajang Malaysia Internasional Young Scientists Conference and Exhibition (MYSCE) 2021.
“Sampai dengan bulan ini, Oktober 2021, MAN 4 Kebumen sudah mendapatkan lebih dari 200-an prestasi pada beberapa even kompetisi, baik tingkat kabupaten, provinsi, nasional maupun internasional,” tutur Indra.
Advertisement