Telepon Netanyahu, PM Baru Inggris Minta Gencatan Senjata Segera di Gaza
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer meminta agar segera terjadi gencatan senjata di Gaza. Hal itu disampaikan dalam pembicaraan via telepon dengan PM Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Berdasarkan pernyataan resmi dari Pemerintahan Inggris, Starmer melakukan komunikasi lewat telepon pada Minggu, 7 Juli 2024. Dalam percakapan dengan Netanyahu, Starmer disebut "menekankan pentingnya gencatan senjata segera, mengembalikan tahanan dan peningkatan volume bantuan kemanusiaan secepat mungkin," dikutip dari Al Jazeera.
Dalam percakapan itu, Starmer yang selama ini menjadi oposisi dalam pemerintahan Inggris, juga menekankan pentingnya solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina.
Starmer juga menekankan bahwa pemerintahannya kan tetap "bekerjasama untuk mengusir ancaman berbahaya" dengan Israel.
Di saat yang sama, ia juga menelepon Presiden Palestina, Mahmoud Abbas. "Mendiskusikan tentang pentingnya reformasi, serta legitimasi internasional bagi Palestina. PM juga meyakinkan jika kebijakan Inggris berkontribusi pada perdamaian berkelanjutan, tidak berubah, dan juga menjadi hak dari Palestina."
Pernyataan itu mendapat respons dari Palestina. Menurut agensi Wafa, Palestina menekankan pentingnya pengakuan Inggris atas Negara Palestina.
Hingga saat ini, sebanyak 140 negara telah memberikan pengakuan atas Palestina. Tiga negara yang terbaru berasal dari Eropa, adalah Spanyol, Norwegia dan Irlandia.
Diketahui, serangan Israel terus dialami warga Gaza di Palestina. Blokade bantuan kemanusiaan, obat-obatan juga listrik terus berlangsung. Tak hanya mengalami fase pengungsian berkelanjutan, warga Palestina di Gaza juga mengalami kelaparan ekstrem. Sedikitnya 38.193 orang meninggal dan 87.903 orang mengalami luka dan cedera akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023.