Telegram Blokir Media Rusia, CNN dan BBC Setop Siaran di Moskow
Aplikasi percakapan Telegram memblokir media milik Rusia, RT, dari layanan mereka di Eropa. Sejumlah media massa juga berhenti beroperasi di Rusia akibat aturan baru yang diresmikan Vladimir Putin.
Telegram Blokir Media Rusia
Juru bicara Telegram memberikan konfirmasi jika media RT telah diblokir dari layanan mereka di Eropa, per Jumat 4 Maret 2022.
Sebelumnya, RT juga sudah diblokir oleh Facebook, Twitter, Youtube, dan Tiktok tak lama setelah Uni Eropa menjatuhkan sanksi pada jaringan media yang didukung oleh Kremlin.
Bahkan Uni Eropa juga telah memperingatkan Telegram jika aplikasi itu digunakan sebagai "alat propaganda perang" oleh Rusia, dikutip dari BBC.
Diketahui, Telegram diciptakan tahun 2013 oleh dua bersaudara asal Rusia, Nikolai dan Pavel Durov. Namun keduanya telah pergi dari Rusia, sejak tahun 2013 tersebut.
BBC dan CNN Berhenti Beroperasi
Selain blokir dari Telegram, sejumlah media besar seperti BBC, CBS, dan ABC telah menghentikan kerja mereka di Rusia.
Langkah ini muncul setelah Rusia meresmikan aturan penjara maksimal 15 tahun bagi media yang dituduh menyebarkan "berita palsu" tentang perang dengan Ukraina.
Aturan ini juga melarang media independen untuk menyebut konflik dengan Ukraina sebagai perang.
Juru bicara CBS dan ABC menyebut sedang melihat perkembangan situasi dengan mengutamakan keselamatan kru dan pekerjanya di lapangan, mengikuti aturan baru itu. Sebelumnya, CNN, BBC, dan Bloomberg telah menghentikan operasi mereka di Rusia.
Catatan redaksi: berita mengalami koreksi pada Sabtu, 5 Maret 2022, pukul 11:02. Redaksi memohon maaf.