Telat Sahkan P-APBD, Pilkades Bondowoso Terancam Tak Digelar
DPRD Bondowoso kecewa dengan kinerja pemerintah kabupaten (pemkab) di bawah kepemimpinan Bupati Salwa Arifin yang belum menyerahkan draft Kebijakan Umum Anggaran dan Priorityas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) 2021.
Padahal, batas waktu pembahasan dan pengesahan P-APBD Bondowoso 2021 oleh DPRD bersama Bupati yang ditentukan pemerintah pusat dan provinsi Jawa Timur pada 30 September 2021.
Ketua Komisi I DPRD Bondowoso Tohari mengatakan, sesuai Permendagri, semestinya KUA-PPAS PAPBD 2021 sudah disahkan DPRD bersama Bupati Bondowoso paling lambat 3 (tiga) sebelum tahun anggaran berakhir.
Artinya, pada 30 September 2021, KUA-PPAS PAPBD Bondowoso 2021 sudah disahkan dan diserahkan ke provinsi. ”Sementara waktu tinggal 10 hari, ini pemkab (eksekutif) belum menyerahkan draf KUA-PPAS PAPBD atau PAK 2021 ke DPRD,” katanya, Sabtu, 18 September 2021.
Padahal, menurut Tohari, pembahasan KUA-PPAS PAPBD tidak mungkin dilakukan selama 10 hari. Idealnya butuh waktu minimal satu bulan.
”Satu bulan itu kerja siang malam. Apa mungkin waktu singkat 10 hari kerja siang malam selesai. Kalau pun bisa selesai, saya jamin hasilnya tidak maksimal. Jadi, mohon maaf, ini bukan kesalahan kami (DPRD),” ujarnya.
Ketua Komisi II DPRD Bondowoso Andi Hermanto menambahkan, jika pengesahan KUA-PPAS PAPBD 2021 melebihi batas waktu yang ditentukan berimbas pada banyak hal. Diantaranya, anggaran Pilkades Serentak 2021 dan anggaran pembaharan premi BPJS perangkat desa dan TPP ASN.
”Jika pengesahan KUA-PPAS PAPBD 2021 melebihi 30 September 2021, Pilkades Serentak bisa tidak terlaksana. Selain itu, BPJS perangkat desa dan TPP ASN tidak bisa dibayarkan,” kata politisi PDIP ini.
Ketua Komisi IV DPRD Ady Kriesna juga menegaskan, molornya pembahasan dan pengesahan KUA-PPAS PAPBD 2021, mengakibatkan tidak ada anggaran tambahan untuk Pilkades Serentak 2021.
Juga, tidak ada anggaran pembayaran premi BPJS perangkat desa dan TPP ASN. ”Pilkades Serentak 2021 bisa tidak terlaksana, juga premi BPJS dan TPP ASN tidak terbayar. Karena, anggaran itu semua ada dalam PAPBD 2021,” kata Ketua DPD Golkar Bondowoso.
Advertisement