Telanjur Transfer, Dua Warga Tertipu Seks Online
Tergiur layanan seks yang bisa dipesan secara online, dua warga di Kabupaten Probolinggo buru-buru transfer uang. Tetapi keduanya kecewa berat, setelah mendatangi di sebuah kamar hotel di Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, layanan seks itu ternya hanya tipu-tipu.
Terungkapnya kasus penipuan “esek-esek” dalam jaringan (daring) itu bermula ketika ada seorang warga net (netizen) yang mengunggah hal tersebut di media sosial (medsos). Unggahan melalui Facebook di Group Info Lantas Kriminal Kota/Kabupaten Probolinggo (Sala Satu Aspal) itu akhirnya ramai (viral), Rabu sore ini, 17 November 2021.
Warga net pun ramai mengomentari dua warga yang tertipu layanan seks online. Ada warga net yang menghujat, bersimpati, hingga tertawa.
Berawal ketika pemilik akun bernama S. Aniek Harianto mengunggah gambar tangkapan layar (screenshot) status via Story WhatsApp (WA). Tidak seberapa lama, posting-an informasi kriminalitas (penipuan) beraroma seks itu langsung dikomentari ratusan warga net lainnya.
Dalam unggahannya, Harianto menggambarkan, dua warga di Kabupaten Probolinggo telanjur transfer (uang) melalui aplikasi MiChat. Sisi lain, Harianto mengingatkan, agar warga tidak gampang terpedaya untuk transfer uang apalagi dengan iming-iming layanan seks.
"Sudah dua kali korban MiChat/WeChat ke hotel (disebutkan hotel di Kota Kraksaan, Red.) dalam sehari (Emot tertawa). Makanya jangan percaya buat teman-teman kalau ada yang kenalan mengatasnamakan hotel. Dan suruh transfer uang lagi. Hemmm kasian (Emot tertawa),” demikian unggahan Harianto.
Sebagian besar warga net mengomentari, dua warga yang tertipu postingan itu merupakan korban open Booking Online (BO) melalui aplikasi MiChat dengan tujuan ke hotel di Kota Kraksaan.
"Jangan mau disuruh TF (Transfer, Red.) duluan bro, mending cari uang tunai di kamar," komentar akun Nur Holek.
Meski ramai di media sosial, Kapolsek Kraksaan, Kompol Sujianto mengaku, belum bertindak. Soalnya, warga yang merasa tertipu belum melapor ke polisi.
Demikian juga nama hotel di Kota Kraksaan yang dicatut sebagai tempat layanan seks, juga tidak melapor. "Belum ada laporan sehingga kami tidak bertindak,” katanya.
Diduga korban penipuan seks ini malu untuk melapor ke polisi. Karena itu kapolsek mengingatkan, agar warga waspada bertransaksi melalui online.
Advertisement