Telan Korban, Dewan Surabaya Sebut Kondisi Kenpark Ironis
Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah menyebut kejadian ambrolnya perosotan Kenjeran Park (Kenpark), pada Sabtu, 7 Mei 2022 lalu, merupakan kejadian yang sangat ironis.
Pernyataan itu berdasarkan pembangunan wahana kolam renang sejak 1994 tersebut, direnovasi pada 2019. Dan hingga kini, pihak pengelola belum membenahi kembali wahana bermain air itu.
Menurut Khusnul, akibat dari tidak adanya maintenance membuat perosotan yang ada di kolam renang tersebut termakan usia. Hingga memakan korban 17 orang. Padahal, pengawasan merupakan tanggung jawab bersama.
"Ini sangat ironis dan menjadi evaluasi bahwa jangan sampai terjadi lagi. Lemahnya pengawasan tentu menjadi tanggung jawab kita bersama,” kata Khusnul di Kantor DPRD Surabaya.
“Tetapi pengelola juga tidak boleh lepas tangan. Termasuk di awal saya sudah menyampaikan ke manajemen, minimnya petugas yang berjaga di sana," tambah Khusnul.
Khusnul sendiri sempat mendatangi perosotan yang menjatuhkan sejumlah wisatawan beberapa waktu lalu. Menurut dia, kondisi wahana tersebut dalam kondisi memprihatinkan.
"Saya ke sana (Kenpark) melihat, tinggi sekali dan riskan. Itu kan hanya dikuatkan dengan baut, dan beberapa terlihat cukup menghawatirkan," jelasnya.
Padahal, kata Khusnul, dengan harga tiket sekitar Rp 35.000 per orang sudah terhitung cukup mahal. Dan seharusnya, wisatawan mendapatkan jaminan keselamatan selama berkunjung.
Khusnul mengungkapkan, pihaknya bakal memanggil beberapa pihak terkait seperti Pemkot Surabaya, serta pengelola Kenpark, guna membahas pertanggung jawaban kepada korban.
“Pekan depan kita undang pihak terkait untuk membahas berapa nilai santunan uang akan diberikan. Karena di tiket itu tidak dimunculkan berapa untuk asuransi," ujar dia.
Advertisement