Teladani Empat Sifat Rasulullah, Pesan Khofifah pada Maulid Nabi
Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengajak umat Islam dan masyarakat untuk meneladani empat sifat Rasulullah. Sifat ini, lanjut Khofifah penting diteladani terutama di era post truth dan disrupsi ini.
Empat sifat teladan umat Muslim ini akan mampu menangkal dampak negatif dari era post truth.
Sifat pertama yang penting diteladani. Yakni, ash shiddiq atau benar.
"Jika Rasulullah memiliki sifat ash shiddiq atau benar, maka pada era post truth mencari kebenaran sejati harus dilakukan lebih serius mengingat eranya penuh hoaks dan kebohongan," kata Khofifah.
Khofifah Indar Parawansa, hadir dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al-Akbar Surabaya, Kamis malam 5 November 2020. Dengan pesan Maulid Nabi disampaikan Prof KH Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, yang disampaikan secara virtual. Juga dihadiri Kapolda Jatim dan Forkompimda Provinsi Jawa Timur, para pelajar dan santri.
"Jika Rasulullah hadir untuk menyempurnakan budi pekerti yang mulia atau akhlaqul karimah, maka hari ini eranya disrupsi," tutur Ketua Umum PP Muslimat NU.
Sifat lain yang perlu diteladani yakni juga sifat Nabi Muhammad yang tabligh atau menyampaikan, fathonah alias cerdas dan amanah atau dapat dipercaya. Menurut Khofifah, sifat Nabi Muhammad SAW ini harus menyatu dan diteladani dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya saja dengan cara menyampaikan hal-hal benar, dan juga cerdas dalam menerima dan menyaring informasi yang ada.
Untuk itu, Khofifah menyebut pekerjaan rumah seluruh masyarakat saat ini adalah membangun karakter bangsa dengan melakukan revolusi mental. Momentum kelahiran Nabi Muhammad ini, lanjut Khofifah merupakan momentum yang tepat untuk menyempurnakannya.
"Bersama-sama mari kita mencari format komunikasi yang paling tepat di era posttruth dan disrupsi ini. Hal ini penting, karena semakin banyak orang yang tidak tahu harus berpegang kebenaran pada apa dan siapa," tutur mantan Menteri Sosial ini.
Selain itu, Khofifah juga berpesan pada masyarakat umtuk membangun harmoni di antara keberagaman dengan sikap toleran dan moderat. Keteladanan ini bisa diambil dari Nabi Muhammad saat memimpin kota Yatsrib, yang saat ini disebut Kota Madinah.
Di tengah masyarakat Madinah yang sangat beragam, baik agama, strata sosial dan ekonomi serta suku, Khofifah bercerita jika Rasulullah mampu membangun harmoni yang kuat di antara keberagaman.
"Melalui piagam Madinah, masing-masing golongan dengan perwakilannya mengikatkan diri untuk saling melindungi dan memenuhi hak- haknya sehingga mereka hidup penuh harmoni dalam perbedaan," tambahnya.
Menurutnya, memasuki revolusi industri 4.0 ini, keterampilan yang harus dimiliki masyarakat yaitu complex problem solving. Dimana, keterampilan ini dibutuhkan untuk bisa menyelesaikan masalah yang ada di dunia maya.
Terakhir, di bulan Rabiul Awal yang penuh berkah ini, Khofifah mengajak warga Jawa Timur untuk memperbanyak selawat. Khofifah berharap selawat akan menjadi penolong di hari akhir nanti.
"Saya mengajak masyarakat Jawa Timur memperbanyak membaca selawat nabi khususnya pada bulan rabiul awal sebagai bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, semoga kita mendapat syafaat beliau di hari akhir nanti. Amin," tutur Khofifah.