Di Bawah Naungan Tauhid, Teladan Kanjeng Rasul kepada Sang Cucu
Sayyidina Hasan bin Ali dan Sayyidina Husain bin Ali adalah dua cucu Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (SAW) buah kasih putrinya, Siti Fathimah dan Sayyidina Ali bin Abi Thalib karamallahu wajahahu (Kwa).
Al-Hasan menaiki pundak Nabi Shallallahu alaihi wasallam (SAW) yang dalam kondisi sujud. Nabi pun memanjangkan sujudnya. Hal ini menjadikan para sahabat heran mereka berkata :
هَذِهِ سَجْدَةٌ قَدْ أَطَلْتَهَا، فَظَنَنَّا أَنَّهُ قَدْ حَدَثَ أَمْرٌ، أَوْ أَنَّهُ يُوحَى إِلَيْكَ
“Wahai Rasulullah, engkau telah memperpanjang sujudmu, kami mengira telah terjadi sesuatu atau telah diturunkan wahyu kepadamu.”
Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada mereka :
ذَلِكَ لَمْ يَكُنْ، وَلَكِنَّ ابْنِي ارْتَحَلَنِي، فَكَرِهْتُ أَنْ أُعَجِّلَهُ حَتَّى يَقْضِيَ حَاجَتَهُ
“ Bukan. Akan tetapi cucuku ini menjadikan aku seperti tunggangannya, maka aku tidak suka menyegerakan dia hingga ia menunaikan kemauannya. "
(HR. Ahmad, no . 16033)
Renungan Nasihat
Sejatinya tidak seorang pun di dunia ini akan senantiasa berada dalam kemudahan dan kebahagiaan, sekalipun ia seorang yang memiliki banyak harta.
Demikian pula tidak seorang pun di dunia ini akan senantiasa berada dalam kesusahan dan kesedihan, sekalipun ia bukan orang yang memiliki banyak harta.
Karena setiap insan semunya telah Allah tetapkan antara ujian kesedihan dan kebahagiaannya masing-masing.
Ada yang di beri kesehatan namun tidak dengan kekayaan. Ada yang di beri harta namum tidak dengan keshalihan. Ada yang di beri paras yg menawan namun tidak dengan kebaikan akhlak.
Ada yang di beri jabatan dan pangkat nmn tdk dengan kedaimainan rumah tangganya. Ada yang di beri kecerdasan nmn tidak dengan fisik yang sempurna.
Ada yang di beri pasangan hidup yang sabar namun tidak dengan keturunan.
Ada yang berpenghasilan besar namun tidak dengan kebersamaan bersama keluarga dan saudara. Dan Ada yang memiliki penghasilan pas-pasan namun ia di beri keluarga yg harmonis, anak-anak yg shalih, dan kesehatan.
Begitulah sejatinya tidak ada manusia yang senantiasa baik-baik saja didunia ini. Maka berhentilah menilai kekurangan atau membanding-bandingkan kehidupan orang lain.
Sebab semua orang sedang berjuang dengan ujian dan takdirnya masing-masing.
Tugasmu bukan menilai atas hal itu, tapi berusaha tetap sabar dan ikhlas dalam menjalani setiap keadaan.
Yakinlah bahwa ujian dari Allah semua pasti indah untuk kita, meski kita tidak melihat keindahan dalam ujian itu.
Sebab bisa jadi lewat ujian itu, Allah telah menyiapkan sesuatu yang indah dan terbaik untuk kita di kemudian hari nantinya.
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertakwa kepada Allah, selalu taat dan bershalawat kepada Rasulullah SAW, mendapat syafa'at.
Aamiin......!!!
Semoga bermanfaat.
Advertisement