Teknologi Laser Penghilang Tato Lewat Metabolisme Tubuh
Bagi yang memiliki tato dan ingin menghapusnya, jangan gusar dulu. Dengan bantuan peralatan medis yang semakin canggih, tinta permanen yang ditanam di kulit itu bisa dihapus.
Dalam menghapus tato hanya ada dua cara aman dan efektif yang dapat dilakukan yaitu, pembedahan dan laser. Laser merupakan teknologi menghapus tato yang banyak dipilih, karena tanpa operasi serta dapat dilakukan secara bertahap dengan hasil yang maksimal.
Salah satu klinik spesialis kulit dan laser di Surabaya yaitu, Surabaya Skin Centre (SSC) memiliki teknologi Laser Q-Switched Nd: YAG. Alat canggih ini dapat menghilangkan warna pigmen tato.
Lantas seperti apa proses menghilangkan tato dengan teknologi laser ini? Dr. Irmadita Citrashanty, SpKK dari SSC menjelaskan, sebelum melakukan proses laser akan dilakukan observasi mengenai letak tato, warna tato, berapa lama umur tato, tekstur kulit yang ditayto serta apakah tato tersebut dilakukan pengulangan atau tidak.
"Di sini kami memiliki form yang berisi skor perhitungan yang akan menentukan perkiraan berapa kali proses laser dilakukan. Skor ini ditentukan dari warna tato, umur tato, letak tato, tekstur kulit yang ditato dan apakah tatonya dilayer atau tidak," ungkap dokter spesialis Kulit dan Kelamin ini.
Menghilangkan tato dengan teknologi laser, lanjut Irmadita Citrashanty, mekanismenya dengan cara menghancurkan pigmen tato yang dipecah menjadi partikel kecil dan kemudian akan dikeluarkan melalui metabolisme tubuh.
"Maka dari itu tato yang letaknya di dekat daerah kelenjar limfe seperti di dekat lipatan ketiak, lipatan paha dan leher akan cepat hilang dibandingkan tato yang letaknya jauh dari kelenjar limfe misal, tato di area ujung kaki," terangnya.
Biasanya, tato bisa langsung dikerjakan saat pertama kali datang. Setiap pasien yang ingin menghilangkan tato, akan diedukasi terlebih dulu bahwa proses laser tentunya akan sakit dan membutuhkan waktu beberapa kali proses laser agar hasil yang diperoleh juga maksimal.
"Sebelum tindakan akan dioleskan krim anestesi untuk mengurangi rasa nyeri saat proses laser, selain itu kami tetap berikan pendingin saat proses laser agar dapat meringankan rasa sakit yang dirasakan," kata Irmadita Citrashanty.
Banyaknya sesi laser nantinya akan memicu keloid atau bekas luka yang menonjol setelah luka sembuh karena tato.
"Kalau ada bakat keloid tentunya pengerjaan akan lebih banyak sesinya daripada yang tekstur kulit pada tatonya tidak bermasalah, yaitu 8 sampai 9 kali laser. Proses yang lama ini dilakukan agar saat tato hilang tidak terjadi keloid lagi. Jadi pengerjaannya memang harus hati-hati dengan daya laser yang lebih rendah, konsekuensinya sesi laser jadi lebih banyak, papar Irmadita Citrashanty.
Setelah melakukan laser, tentunya akan ada rasa nyeri yang diderita tapi ini tidak akan berlangsung lama selain itu, kulit akan terlihat merah bahkan sedikit luka. Namun, setelahnya kulit akan kembali normal baik warna maupun teksturnya.
"Yang harus diketahui juga bahwa setelah laser diharapkan warna kulit akan sama seperti semula, namun, ini tergantung warna kulitnya dasarnya, sebab kalau warna kulitnya hitam pigmennya bisa berpotensi ikut memudar karena laser. Itulah sebabnya pada tipe kulit gelap, lebih baik proses laser dilakukan dengan sesi yang lebih sering, namun dalam sekali pengerjaannya tidak begitu lama atau daya laser tidak terlalu tinggi”, jelasnya.
Irmadita Citrashanty berpesan, bagi Anda yang ingin membuat tato tentunya harus dipikirkan betul-betul karena menghilangkan tato tak semudah membuatnya. Untuk konsultasi lebih lanjut, soal menghilangkan tato, Anda dapat datang langsung ke Surabaya Skin Centre (SSC).
Advertisement