Teknik Tremor Goyang Itik di Ngopi Bareng KAI ala Sawir Wirastho
Ngopi Bareng KAI di 13 stasiun kereta api di sepanjang lintas Jawa masih berlangsung hingga hari ini, 31 Januari 2018. Masyarakat pengguna jasa stasiun kereta api, juga masyarakat umum yang antusias dengan acara ini bisa merapat dan menikmati suguhan kopinya.
Bagaimana yang berada dalam kereta? Atau yang sedang menikmati perjalanan di dalam gerbong kereta? Jangan khawatir, Ngopi Bareng KAI juga memanjakan mereka seperti yang tengah berada di area stasiun kereta api.
Adalah Sawir Wirastho, salah satu dari 200 barista yang terlibat dalam aksi Ngopi Bareng KAI 2018. Barista yang juga pemilik kedai Cangkir Laras di Kepanjen, Malang, ini kebagian menyeduh di atas gerbong kereta api. "Huiik bukan tantangan yang ringan," kata Mas Sawir kepada Ngopibareng.id.
Naik Kereta Api Jayabaya - Sawir yang juga seniman lukis dengan bahan ampas kopi dan pengusaha mebeler dengan bahan baku pohon-pohon kopi yang terpakai ini - berangkat dari Stasiun Kota Malang. Semua alat seduh kopi, berikut ornamen kopi agar nikmat disruput sang coffee lovers disiapkan matang.
Kata Sawir, bar untuk menyeduh kopi ditempatkan di area khusus di gerbong makan. Berbagi tempat dengan mesra dengan Pramugara dan Pramugari yang mengawal makanan di dalam gerbong kereta.
"Jadi, siapa pun yang membutuhkan kopi harus datang sendiri ke gerbong makan. Kopi yang free adalah yang disiapkan oleh KAI. Sementara yang meminta seduhan khusus alias request kita sediakan kopi specialty dengan harga terjangkau," terang Sawir Wirastho.
Goyangan Kereta Api ketika melaju rupanya cukup berpengaruh dengan teknik seduhan. Ternyata, kata Sawir, menyeduh kopi manual dalam gerbong kereta api tak sesederhana yang dibayangkan.
Air panas dalam ketel ketika dituang cenderung muncrat-mucrat. Sebab itu harus cepat belajar menyesuaikan goncangan kereta dan keseimbangan badan serta lengan saat memegang ketel.
Khawatir seduhan menjadi tidak nyaman, kopi cenderung pahit, karena tuangan air tidak stabil maka dia memutuskan untuk menyelaraskan goncangan gerbong kereta dengan teknik tremor yang acap kali juga dipakai seorang barista kopi untuk memeroleh sensasi seduhan kopi yang manis, ringan, dan mantap.
"Kita hanya perlu meliukkan badan sedikit untuk menyesuaikan akselarasi gerbong yang berguncang saat berjalan atau berhenti di stasiun. Kira-kira seperti goyang itiklah, tahu kan? Trus tangan yang pegang ketel berisi air panas tak perlu dituang kucur seperti biasanya menyeduh kopi. Melainkan, doyongkan ketel sedikit, gerakkan sedikit tangan, maka tremor akan jalan sendiri seiring goncangan kereta yang sedang melaju," kata Sawir antusias dengan temuan barunya.
Bagaimana hasil seduhannya? "Juuooslah. Asik dan keren. Muanis seperti senyuman Pramugari disini. Silakan coba. Jadi yang akses berita ini, atau yang sedang baca berita ini, bisa langsung merapat sekarang ke gerbong makan. Ayoh saya cobakan gaya tremor goyang itik yang boleh jadi tidak ada duanya," kata Sawir jenaka tapi sangat serius ini. (*)
Advertisement