Tekan PMK, Banyuwangi Aktif Lakukan Vaksinasi dan Penyemprotan Desinfektan
Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Pertanian dan Pangan aktif melakukan vaksinasi pada hewan ternak. Tidak hanya itu, penyemprotan disinfektan juga dilakukan ke sejumlah pasar hewan dan peternakan. Langkah ini ditempuh sebagai antisipasi menekan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.
Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, kasus PMK sudah ditemukan di Banyuwangi. Setidaknya ditemukan 17 kasus di bulan Desember 2024, dan 5 kasus di Januari 2025.
"Kami terus melakukan upaya penanganan PMK. Berbagai langkah antisipatif kita lakukan sebagai upaya menekan penularan PMK," jelas Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Selasa, 7 Januari 2025.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Arief Setiawan, mengatakan, berbagai upaya menekan penyebaran PMK terus dilakukan. Di antaranya menggencarkan vaksinasi pada ternak seperti sapi, domba, kambing, dan babi.
“65 persen dari total populasi ternak di Banyuwangi sudah mendapatkan vaksinasi,” jelasnya.
Seminggu sekali, menurut Arief, ada tim khusus yang melakukan penyemprotan disinfektan dan mengecek kondisi kesehatan ternak di pasar-pasar hewan. Sosialisasi KIE (komunikasi informasi dan edukasi) juga gencar dilakukan.
Para peternak diimbau melakukan penguatan biosecurity di kandang ternak. Caranya dengan membatasi lalu lintas orang di dalam kandang. Kecuali petugas kesehatan hewan.
“Kita juga melarang peternak memasukkan ternak baru dari daerah lain. Apalagi yang belum jelas kondisi kesehatannya,” tegasnya.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner, drh. Nanang Sugiarto, mengimbau masyarakat tidak terlalu khawatir namun tetap mewaspadai penyebaran virus PMK. Jika terdapat gejala PMK pada ternak, segera pisahkan dari kandang.
“Segera laporkan kepada petugas untuk mendapatkan penanganan,” katanya.
Nanang menegaskan, PMK bukan kategori penyakit zoonosis. Sehingga penyakit ini tidak menular pada manusia.
“Dengan demikian sebenarnya daging ternak yang terjangkit PMK tetap aman untuk dikonsumsi manusia,” pungkasnya.
Advertisement