Tekan Penyakit, Pemkot Surabaya Luncurkan 1 Kelurahan 1 Ambulans
Pemerintah Kota Surabaya secara resmi meluncurkan program satu ambulans untuk satu kelurahan. Total sebanyak 208 ambulans, yang akan disiagakan untuk seluruh masyarakat Kota Surabaya.
Walikota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, program tersebut diluncurkannya sebagai wujud lanjutan dari program satu RW satu tenaga kesehatan (nakes). Harapannya, program itu dapat menekan 60 persen penyakit tidak menular yang diderita oleh masyarakat, agar penanganan yang bersifat gawat darurat berjalan lebih cepat.
Menurut Eri Cahyadi, angka kematian bukan lagi dari penyakit menular namun juga penyakit tidak menular dan ini menyumbang 60 persen dari angka kematian. Untuk itu, perlu menjaga respons time untuk pelayanan di IGD dan ambulans.
"Kenapa kemarin diresmikan satu RW satu nakes, karena dari statistik yang ada, bisa kita lihat pola hidup yang lebih bahaya, makan makanan cepat yang tersaji itu akhirnya yang merusak kita, dengan itu saya berharap masyarakat juga bisa saat kondisi tubuhnya tidak enak, bisa langsung menghubungi nakes atau menggunakan ambulans," ungkapnya, di Balai Kota Surabaya, Senin 22 Juli 2024.
Walikota Eri menjelaskan, sebanyak 208 ambulans yang akan disiagakan berasal dari Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, serta swadaya masyarakat. Dirinya meminta agar respons time dari layanan tersebut dapat melayani masyarakat dalam waktu minimal 15 menit.
"Layanan kita ini juga terkoneksi dengan Command Center 112 dan harapan kita seperti yang ada di pemadam kebakaran respons time akan datang, kita juga tanggap cepat, harapan kita ambulan ini nanti 15 menit, kita akan bergerak terus seperti pemadam kebakaran menjadi tujuh menit," ungkapnya.
Untuk anggaran yang digelontorkan, Eri menjelaskan setiap ambulans yang akan disiagakan diberi dana sebesar Rp 500 ribu, yang digunakan sebagai uang bensin masing-masing armada tersebut.
"Sebenarnya itu untuk bensinnya, kalau pemkot ga ngasih blas, kan kebacut (keterlaluan), sebenarnya mereka tidak mau diberikan itu, tapi saya memaksa mereka untuk menerima itu untuk bensin, tidak untuk honor," paparnya.
Dengan berbagai program yang saling terkoneksi ini, mantan Kepala Bappeko Surabaya ini berharap angka harapan hidup masyarakat Kota Pahlawan dapat meningkat secara bertahap.
"Dengan ini saya berharap angka harapan hidup warga surabaya akan semakin tinggi dan lama dan masyarakat Kota Surabaya dapat semakin sehat," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya Anna Fajriatin mengatakan, jumlah ambulans yang disiagakan tersebut terdiri dari 96 armada swadaya masyarakat, 15 armada pelayanan dari Dinsos, dan 97 armada dari Dinkes Surabaya.
"Jadi totalnya ada 208 ambulans. Dengan jumlah 153 kelurahan se-Kota Surabaya sudah terpenuhi. Artinya, 1 kelurahan itu sudah punya 1 ambulans atau bisa lebih, dan sistemnya terpadu," pungkas Anna.