Pemkot Sebut Tim Swab Hunter Surabaya Efektif Urai Kerumunan
Pemerintah Kota Surabaya menyebut aksi Tim Swab Hunter mulai berdampak. Tim yang terdiri tiga pilar, yakni pihak kecamatan, kepolisian sektor alias polsek, dan komando rayon militer atau koramil ini, gencar melakukan razia menyasar tempat kerumunan di wilayah Surabaya. Apabila ditemukan warga yang melanggar protokol kesehatan, warga akan langsung dikenakan sanksi dan dibawa untuk menjalani tes swab pada saat yang bersamaan.
"Sejak adanya razia protokol kesehatan tempat-tempat nongrong yang biasanya ramai, seperti warkop perlahan mulai berkurang dan tertib. Karena ini adalah salah satu langkah Pemkot Surabaya untuk memutus mata rantai Covid-19 ya dengan swab hunter," kata Kepala Bagian Humas Pemkot, Febriadhitya Prajatara, Sabtu, 3 Oktober 2020.
Febri menjelaskan, Pemkot Surabaya tidak melarang aktivitas ekonomi tetap dilakukan, tapi dengan protokol kesehatan yang ketat. "Asal tempat usaha tersebut menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin pemkot tidak masalah. Sebab, harus sejalan antara ekonomi dan kesehatan. Silakan melakukan aktivitas perekonomian, namun dengan protokol kesehatan ketat," ucapnya.
Untuk itu, Febri mengajak masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah. Seperti jaga jarak, menggunakan masker, dan cuci tangan.
Ia juga berpesan, agar masyarakat Surabaya tetap menciptakan gotong royong yang kondusif dan dapat membawa Surabaya ke indikator dengan resiko rendah. Sehingga masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti sedia kala.
"Mari bersama gotong royong terhadap pandemi Covid-19, pemerintah berusaha semaksimal mungkin ketika ada yang sakit kami merawat, kami melacak, berusaha memutus mata rantai, memberikan obat-obatan, pendampingan secara psikologis," pungkasnya.
Disisi lain, Febri juga mengungkapkan, langkah yang dilakukan pemerintah juga harus diimbagi oleh peran masyarakat yang disiplin menjalankan 3 M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.