Tekan Pengangguran Surabaya akan Manfaatkan Aset Milik Kota
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi menargetkan pengangguran di Kota Surabaya pada tahun 2023 turun diangka 3 persen.
"Pada tahun 2021 pengangguran di kota Surabaya masih diangka 9,6 persen, tahun ini (2022) saya inginnya bisa turun diangka 7 persen. Kalau tahun depan (2023) saya inginnya sudah turun diangka 3 persen," kata Eri saat ditemui di Politeknik Pelayaran Surabaya, Rabu, 29 Juni 2022.
Eri sangat optimis bisa menurunkan angka pengangguran di Kota Surabaya dari tahun ke tahun. Sebab, pada tahun 2020 yang notabene masih pandemi, angka pengangguran yang mencapai 9, 73 persen bisa turun di angka 9, 6 persen.
"Waktu pandemi kita bisa menekan angka pengangguran, lha lek gak pandemi ngene kan kita akan semakin bisa menurunkan pengangguran. Dengan apa? Dengan aset pemerintah kota kan bisa dimanfaatkan," ujarnya.
Untuk menurunkan angka pengangguran di Kota Surabaya, Eri memiliki strategi menumbuhkan jiwa entrepreneur warga Surabaya dengan memanfaatkan aset kota Surabaya.
"Ubah mindset warga bahwa kalau kerja tidak harus ikut perusahaan, tidak harus ikut pemerintahan tetapi bagaimana menjadi entrepreneur. Pemerintah hadir di sana memberikan lapangan pekerjaan, memberikan tempat untuk dikelola hasilnya biar mereka yang mendapatkan, sampai mereka mampu akhirnya bisa buka sendiri," terangnya.
Eri pun memberi gambaran, kalau anggaran pemerintah kota 3 Triliun setiap tahunnya dan digunakan untuk kepentingan warga, tentunya akan ada banyak warga pengangguran di Surabaya yang akan mendapatkan penghasilan.
"Ada warga pengangguran, ada anak SMK yang menganggur dikumpulkan lalu diberi alat untuk membuat paving kan selesai. Kita butuh komputer, mereka yang buat kita yang beli. Inilah yang tidak pernah dilakukan secara masif dan ini harus kita lakukan hari ini," jelas Eri.
Selain itu untuk mengurangi pengangguran pihaknya juga akan bergerak cepat dalam mengumpulkan data warga yang belum bekerja. Ia pun akan kerja target dalam tahun ini mengenai data tersebut.
"Lha inilah yang dibutuhkan kecepatan-kecepatan itu. Kemarin 2021 tidak bisa dilakukan itu, kita hajarlah di 2022 di semester kedua mengenai data itu," tandasnya.
Advertisement