Tekan Kemacetan Surabaya, Bus Suroboyo Resmi Diluncurkan
Volume kendaraan di Surabaya terus meningkat dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, transportasi massal merupakan alternatif yang dinilai tepat mengurangi kepadatan kendaraan.
Pasca di uji beberapa waktu lalu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Kapolrestabes Surabaya, Danrem dan jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) akhirnya resmi melakukan soft launching operasi Suroboyo Bus. Kehadiran transportasi massal ini diharapkan mampu mengurangi volume kendaraan di Surabaya.
“Perbandingan kendaraan pribadi dengan transportasi massal saat ini 75 persen dan 25 persen dan kalau sampai tembus angka 90 persen maka jalan di Surabaya akan berhenti. Idealnya 50 banding 50,” ujar Risma, saat soft launching Suroboyo Bus, di Siola, Surabaya, Sabtu, 7 April 2018.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad menambahkan, Suroboyo Bus diharapkan juga mampu menurunkan angka kecelakaan.
“Khusus untuk anak-anak sekolah agar bisa memanfaatkan Suroboyo Bus untuk menjalankan aktivitasnya sehari-hari,” kata Irvan.
Ia menambahkan, Suroboyo Bus punya sistem keamanan saat melintas, pasalnya transportasi massal ini terintegritas dengan sistem pengaturan lalu lintas jalan. Sebab, lampu lalu lintas secara otomatis akan berubah menjadi hijau jika bus ini melintas.
“Pusat control ada di Terminal Bratang dan Joyoboyo,” ucapnya.
Selain itu, bus suroboyo juga dilengkapi dengan 12 kamera CCTV pada bagian dalam dan 3 kamera CCTV yang disematkan pada bagian luar. Keberadaan kamera-kamera ini untuk memberikan rasa aman bagi penumpang. Pintu bus juga dilengkapi sensor sehingga jika ada penumpang yang menghalangi, pintu tidak akan tertutup dan bus tidak akan berjalan.
Bus dengan lebar 2,4 meter dan panjang 12 meter juga dilengkapi tombol darurat jika terjadi kebakaran atau kecelakaan. “Pengemudi bus dapat menekan tombol dan alarm akan berbunyi lalu pintu bus akan terbuka secara otomatis,” terang Irvan.
Selain nyaman dan memiliki berbagai macam manfaat, bus ini juga ramah untuk penyandang difabel, lansia dan ibu hamil. Pemkot telah menyediakan tombol khusus dekat pintu masuk jika dipencet, asisten pengemudi akan membantu penyandang difabel masuk ke dalam bus.
“Suroboyo bus didesain low entry (tinggi pintu masuk yang rendah) yang mana ketinggian pintu sejajar dengan pedesertian,” paparnya.
Untuk rute bus, Irvan menjelaskan, bus mulai dari arah selatan ke utara (terminal Purabaya hingga Halte Rajawali), begitu pula sebaliknya dari halte Rajawali menuju terminal Purabaya.
“Bus akan beroperasi mulai pukul 6 pagi hingga 10 malam dilengkapi aplikasi GoBis untuk melihat jadwal kedatangan bus di setiap halte, asal dan tujuan, hingga posisi bus berada,” kata dia..
Bus dengan kapasitas 67 orang ini juga dilengkapi dengan handle untuk pegangan penumpang serta warna bangku penumpang untuk laki-laki dan perempuan. Pada bagian depan berwarna merah muda untuk kaum hawa sedangkan bagian belakang berwarna orange untuk laki-laki.
“Pemisahan area itu untuk meminimalisir tindak pelecehan seksual di dalam bus,” katanya. (frd)