Tekan Kemacetan di Yogyakarta, Kementerian PUPR Bakal Bangun Dua Underpass
Mengurai kepadatan di Simpang Empat Kentungan, yang menjadi titik temu arus kendaraan dari Jalan Arteri Utara dengan yang datang dari Jalan Kaliurang, Yogyakarta, maka Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana membangun Underpass Kentungan (Kaliurang) sepanjang 550 meter.
“Saat ini masih dalam tahap pembebasan lahan. Lelang akan dimulai bulan April dan dijadwalkan bulan Agustus sudah bisa dimulai konstruksinya,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu. Pembangunan underpass ini membutuhkan biaya Rp115,4 miliar dan ditargetkan selesai pada bulan Oktober 2019.
Selain itu, untuk meningkatkan pelayanan jalan di Provinsi Yogyakarta, Kementerian PUPR juga lakukan pemeliharaan rutin berupa pembersihan saluran drainase dan bahu jalan dan jembatan di seluruh jalan nasional yang ada sepanjang 173,9 km.
Rehabilitasi dan rekonstruksi jalan juga dilakukan pada ruas jalan yang memerlukan penanganan. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan VII, Direktorat Jenderal Bina Marga.
Pelaksanaannya dimulai akhir Januari 2018, pada ruas Jalan Arteri Utara sepanjang 2,1 km dan Jalan Arteri Utara Barat sepanjang 2,1 km dengan anggaran sebesar Rp 45,7 miliar. Pekerjaan rehabilitasi juga dilakukan di ruas Jalan Arteri Selatan sepanjang 3 km dan Jalan Kretek ke Parangtritis sepanjang 550 meter dengan anggaran sebesar Rp 36,4 miliar.
Di bagian utara Yogyakarta juga tengah dikerjakan perbaikan drainase Jalan Janti (Yogyakarta) - Prambanan (Bts. Kota Jateng) sepanjang 800 meter dan pelebaran Jalan Pakem – Prambanan sepanjang 2,5 km dengan anggaran sebesar Rp 28 miliar.
Underpass Bandara Baru Yogyakarta
Kementerian PUPR juga merencanakan akan membangun satu underpas lagi di Yogyakarta yakni Underpass Bandara Baru Yogyakarta (BBY), di Kabupaten Kulonprogo.
Pembangunan underpass itu dalam rangka mengantisipasi kepadatan lalu lintas seiring dengan beroperasinya bandara pada tahun 2019 yang akan datang. Selain itu sekaligus mempertahankan kualitas Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) ruas Karangnongko/Congot – Bugel sepanjang kurang lebih satu kilometer yang bersinggungan dengan lokasi pembangunan bandara.
Saat ini masih dilakukan proses izin kontrak tahun jamak dan selanjutnya dilakukan pelelangan mulai bulan April 2018 dengan perkiraan biaya pembangunan sebesar Rp 378 miliar. Pelaksanaan konstruksi direncanakan dimulai pada bulan Agustus 2018 dan akan memakan waktu selama 14 bulan. (frd)