Tekan Inflasi, Pemkot Surabaya Segera Buka Stand di Pasar
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) rutin mengelar operasi pasar untuk tekan inflasi, terutama harga beras yang masih tinggi. Operasi pasar atau pasar murah ini digelar di 17 pasar yang ada di 31 kecamatan se-Surabaya.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati, mengatakan, strategi pemkot menekan laju inflasi, salah satunya dengan menggelar operasi pasar. Operasi pasar tersebut rutin digelar setiap hari Rabu dan Sabtu di tiap pekan.
"Kami rutin mengelar setiap Rabu dan Sabtu, sampai kondisi kenaikan bahan pokok itu stabil. Kami juga ada pasar murah yang kita letakkan di dekat kecamatan-kecamatan," kata Dewi, Kamis, 28 September 2023.
Selain itu, untuk menekan laju inflasi, juga dilakukan gerakan penanaman komoditi serentak di Kota Surabaya. Seperti halnya penanaman komoditi cabai serentak yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) di Kecamatan Karangpilang, Kota Surabaya, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut Dewi mengatakan, TPID Kota Surabaya juga rutin menggelar sosialisasi bersama kepada pedagang pasar untuk tidak menjual bahan kebutuhan pokok di atas HET. Tujuannya, supaya masyarakat tidak panic buying atau membeli berlebihan sehingga terjadi penimbunan.
"Itu intens kita pantau terus, agar tidak ada panic buying di tengah masyarakat. Kalau sampai ada pedagang yang menjual harga kebutuhan pokok di atas HET pasti ada sanksinya," terang Dewi.
Jika inflasi di Kota Surabaya masih terjadi, lanjut Dewi, solusi ke depannya pemkot akan menggelar stand di pasar untuk menstabilkan harga bahan kebutuhan pokok.
Dewi memastikan, rencana ini segera direalisasi oleh pemkot untuk menstabilkan harga, dan mencegah adanya pedagang nakal yang menjual bapokting dengan harga di atas HET.
"Makanya, kami akan membuka stand pemkot di pasar, solusi itu untuk menstabilkan harga yang ada di situ (pasar). Rencananya, misal ke depan ini belum stabil, kami secepatnya melakukan itu," ungkapnya.
Dewi menambahkan, langkah ini juga sudah dikoordinasikan bersama Bulog Jatim dan PD Pasar Surya untuk membuka stand di pasar.
Selain itu, Ketua Pusat Studi Ekonomi dan Sosial Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, Ignatia Martha Hendrati mengaku, langkah-langkah yang dilakukan TPID Pemkot Surabaya sejauh ini menekan laju inflasi telah berjalan baik. Terlebih, saat ini beberapa pasar di Kota Surabaya telah difasilitasi monitor harga bapokting.
"Itu satu cara mengedukasi secara langsung kepada masyarakat dengan mereka membaca sebelum belanja. Misal, lihat harga cabai berapa, beras berapa, seperti itu," kata Ignatia.
Ia menyarankan, edukasi mengenai harga bapokting kepada masyarakat masih perlu ditingkatkan lagi oleh TPID Pemkot Surabaya. Yakni dengan metode Moral Suasion, atau memberikan informasi tentang ketersediaan stok bapokting agar tidak terjadi panic buying di tengah masyarakat.
“Melalui moral suasion, akan tahu kecukupan bapokting selama setahun. Jadi mereka akan tahu barang yang dibutuhkan sehari-hari itu tersedia di Kota Surabaya. Hal itu bisa dilihat dari Indeks Kecukupan Pangan (IKP), sehingga masyarakat paham bahwa mereka tidak perlu panic buying atau menimbun bahan kebutuhan pokok," paparnya.
Ia menambahkan, metode moral suasion itu nantinya bisa diumumkan melalui layar monitor yang ada di setiap pasar di Kota Surabaya. “Selain harga, juga ada kecukupan pangan, itu tidak kalah penting dengan informasi harga bapokting,” tandasnya.