Tekan Inflasi, Pemkot Imbau Tak Panic Buying Jelang Ramadhan
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meminta masyarakat tidak panic buying (belanja berlebihan karena rasa panik) menjelang bulan Ramadhan, karena stok kebutuhan pangan dipastikan aman.
Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (Kabag Perekonomian dan SDA) Kota Surabaya, Dewi Wahyu Wardani mengatakan bahwa bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) setiap hari melakukan pemantauan terhadap harga komoditas yang ada pasar. Yakni, memantau kenaikan harga, seperti harga bawang dan cabai.
"Kami melihat stok di pasar masih cukup, masih terpenuhi dan tidak kekurangan. Maka, dalam satu bulan kedepan kami mengimbau warga Kota Surabaya tidak panic buying,” kata Dewi saat ditemui awak media di gedung Eks Humas Pemkot Surabaya.
Guna menekan angka inflasi, Kepala Bidang Distribusi Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Devie Afrianto menyampaikan, salah satunya adalah melalui kegiatan operasi pasar.
“Untuk mengendalikan inflasinya, menjaga stabilisasi harga kita lakukan di pasar tradisional dan untuk menekan dampak inflasinya, kami lakukan (operasi pasar) di kecamatan. Jadi sebenarnya kalau dikatakan kenapa harus ke pasar? karena kita punya keinginan untuk bisa menjaga stabilitas harga," ungkapnya ditemui di tempat yang sama.
Lanjutnya, operasi pasar tidak untuk masyarakat, tapi untuk pedagang pasarnya, harapannya saat mereka mendapatkan harga kulak yang bagus, harga jualnya juga dengan harga wajar.
Ia pun merinci, melalui operasi pasar pendistribusian minyak goreng pada periode awal Februari - awal Maret 2023 sebanyak 133 ton. Memasuki bulan Maret 2023, pihaknya akan fokus pada operasi pasar pada komoditi minyak goreng, dengan mengalokasikan 133 ton minyak goreng yang siap didistribusikan.
“Sedangkan untuk produk hortikultura memang ada sedikit fluktuasi harga. Kami mulai kerja sama dengan pasar induk Surabaya karena mereka punya akses langsung ke petani. Jadi mereka punya stok yang bisa digerakkan, kemudian harga relatif lebih bagus karena ambil langsung,” jelasnya.
Meski demikian, pihaknya berusaha untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di Kota Surabaya selama bulan Ramadhan 2023. Sebab, pihaknya telah melakukan beberapa skema, seperti melakukan subsidi pada ongkos transportasi, hingga berkoordinasi dengan beberapa produsen minyak goreng.
“Kita coba lakukan kerja sama dengan beberapa daerah penghasil (peternakan), subsidi angkot. Jadi kita pernah melakukan kasus seperti ini pada saat ada fluktuasi harga telur. Kita fasilitasi untuk mengambil, jadi ongkos transport bisa kita pangkas dan itu cukup signifikan,” tandasnya.
Advertisement