Tekan Anak Putus Sekolah, Pemkot Bentuk Sanggar Kegiatan Belajar
Dalam menekan anak putus sekolah dan pengangguran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan membentuk program Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Negeri 1 Surabaya.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Ikhsan mengatakan SKB ini sekolah non-formal yang setara dengan jenjang SMA/SMK/MA.
"Bedanya, sekolah di SKB ini siswa mendapat fasilitas memilih vokasi yang paling diminati. Para siswa setelah lulus akan memperoleh ijazah ujian nasional pendidikan kesetaraan Paket C dan sertifikat pelatihan uji kompetensi dari Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Kemendikbud," katanya, Jumat, 26 Juli 2019.
Ikhsan menambahkan, program SKB ini dibuat sebagai bentuk perhatian Pemkot Surabaya kepada warga putus sekolah tingkat SMA sederajat.
Disamping itu, program ini juga untuk membekali para siswa putus sekolah dengan keterampilan vokasional dan uji kompetensi.
“Ini solusi bagi anak-anak yang tidak dapat melanjutkan sekolah, misalkan yang putus di SMA kelas 1 atau SMP kelas 3 bisa masuk di SKB," kata Ikhsan di Kantor Bagian Humas Balai Kota Surabaya.
Lanjut Iksan, akan ada beberapa jurusan yang sudah disiapkan untuk para calon siswa SKB sesuai dengan minatnya. Diantaranya tata boga, otomotif, barista, fashion, keterampilan komputer dan seni musik.
"Mereka diharapkan akan belajar sesuai dengan keterampilan yang dimiliki dan diminati. Dispendik juga sudah menyiapkan tenaga pendidik atau mentor sesuai ahlinya di masing-masing bidang. Sehingga saat lulus nanti, para siswa sudah memiliki keterampilan yang handal," katanya.
SKB ini akan berlokasi di SMP Negeri 60 Surabaya. Saat ini, ada lima kelas khusus yang sudah disiapkan. Pendaftaran SKB dibuka sejak 8 Juli 2019 lalu. Para calon siswa yang berminat masuk SKB dapat melakukan pendaftaran melalui website PPDB SKB dengan alamat http//:skbdispendik.surabaya.go.id.
"Ini khusus anak yang berasal dari kota Surabaya. Rentang usia 16 sampai 21 tahun. Tapi bisa untuk orang dewasa. Yang jelas, kami akan utamakan anak putus sekolah dari keluarga tidak mampu yang diterangkan melalui SKTM. Dan harus berkomitmen mengikuti kegiatan pembelajaran baik akademik maupun kegiatan pelatihan vokasional ya," katanya.
Ia berharap melalui program SKB ini, anak-anak dapat mendaftar dan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini sebagai komitmen pemkot dalam upaya memfasilitasi anak putus sekolah di Surabaya.
"Jadi, meskipun hanya lulusan SKB, siswa bisa langsung kerja atau buka usaha sendiri. Karena punya keterampilan tadi itu atau bisa juga melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi," katanya. (alf)