Tekan Angka Kebakaran di Surabaya, Dinas PMK Lakukan Ini
Upaya sosialisasi bahaya kebakaran dan antisipasi kebakaran terus digencarkan oleh Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Surabaya.
Kegiatan sosialisasi itu dilakukan dengan berbagai macam pelatihan pemadam kebakaran, baik di kantor kelurahan, kecamatan hingga sekolah dan kampus-kampus di Surabaya.
Masyarakat pun sudah mulai sadar akan bahaya kebakaran, sehingga seringkali Dinas Pemadam Kebakaran menerima undangan untuk melatih memadamkan kebakaran di berbagai instansi. Jajaran Dinas Pemadam Kebakaran pun melayani undangan dan permintaan itu dengan senang hati.
Plt Kepala Dinas Kebakaran (Damkar) Surabaya, Irvan Widyanto, mengatakan, sosialisasi bahaya kebakaran di kantor pemerintahan dan sekolah hingga kampus itu sudah menjadi agenda rutin setiap tahunnya.
Sebab, hal ini merupakan perintah langsung dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, supaya semua lapisan masyarakat mengerti dan bisa mengantisipasi bahaya kebakaran.
"Namun, kami memberikan porsi tersendiri kepada para pelajar, karena berdasarkan pengalaman saat menangani kejadian kebakaran, kaum ibu dan anak adalah yang paling sering menjadi korban. Tak kurang dari 70 sekolah mendapat penyuluhan tiap tahunnya," kata Irvan, saat ditemui di Surabaya, Kamis, 30 Agustus 2018.
Menurut Irvan, kegiatan sosialisasi ini bertujuan agar para siswa memahami penyebab kebakaran, serta langkah-langkah apa saja yang harus ditempuh apabila harus berhadapan dengan si jago merah.
Bahkan, ia berharap bagi para pelajar yang mendapatkan pelatihan, bisa menjadi duta antisipasi kebakaran di rumahnya dan lingkungannya masing-masing. "Mereka bisa mengingatkan bapak-ibunya akan bahaya kebakaran," katanya.
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Satpol PP Surabaya ini juga mengatakan bahaya kebakaran bagaikan tamu tak diundang. Artinya, kebakaran bisa datang kapan saja tanpa adanya peringatan terlebih dulu.
Untuk itu, perlu kesigapan dan penanganan yang benar agar api dapat dijinakkan.
Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Pemadam Kebakaran, kasus kebakaran di Kota Pahlawan pada tahun 2017 ada sebanyak 589 kejadian, yang terdiri dari kebakaran bangunan 153 kejadian, kebakaran non bangunan 400 kejadian, dan kebakaran kendaraan ada 32 kejadian.
Sedangkan pada bulan Januari hingga Juli 2018 ada sebanyak 222 kejadian, yang terdiri dari kebakaran bangunan 58 kejadian, kebakaran non bangunan 155 kejadian dan kebakaran kendaraan 9 kejadian.
"Jadi, kebakaran yang terjadi selama ini masih didominasi oleh kebakaran alang-alang, sampah atau lahan kosong," kata dia.
Sementara itu, Bidang Pelatihan dan Pemberdayaan Dinas Kebakaran Surabaya Tyar Junaedi memastikan pelatihan rutin memang selalu dilakukan di beberapa kantor pemerintahan dan sekolah hingga kampus-kampus di Surabaya. Para mahasiswa dan siswa di Surabaya itu sangat antusias menerima sosialisasi ini.
"Jadi, sosialisasi dan pelatihan ini memang menjadi agenda rutin kami. Khusus untuk satuan relawan kebakaran ada pelatihan 1-2 kali tiap bulannya. Sedangkan sosialisasi kepada masyarakat berdasarkan permintaan dan semuanya gratis," ujarnya.
Dalam sosialisasi itu, biasanya Dinas Pemadam Kebakaran melatih memadamkan api dengan karung goni basah, tabung semprot drypowder dan tabung gas CO2. Biasanya, para peserta diajak memadamkan langsung kebakaran itu.
"Untuk cara pemakaian tabung drypowder maupun CO2, pertama tarik pin pengaman. Kemudian pegang ujung selang semprot dengan satu tangan, sementara tangan lainnya memegang tuas penekan. Setelah itu, semprotkan titik api dengan jarak paling dekat empat meter," ujar Tyar.
Melalui berbagai pelatihan dan sosialisasi ini, maka diharapkan dapat menekan angka kebakaran di Kota Surabaya, karena warga sudah banyak mengetahui cara mencegah kebakaran di lingkungannya masing-masing.
Maka, ketika ada kebakaran, warga bisa melakukan pemadaman awal sebelum datangnya petugas Dinas Pemadam Kebakaran di lokasi. "Melalui cara ini, kami optimis dapat menekan angka kerugian dalam setiap kebakaran," pungkasnya. (frd/wit)