Eri Cahyadi Bertekad Rombak Dolly Jadi Pusat UMKM Surabaya
Jika terpilih sebagai Walikota Surabaya untuk periode mendatang, Eri Cahyadi mengaku akan memastikan bahwa usaha Walikota Surabaya Tri Rismaharini, untuk memberdayakan warga di wilayah eks lokalisasi Dolly akan terus ia lanjutkan.
Bahkan ia berjanji akan meningkatkan intervensi Pemerintah Kota Surabaya, sehingga transformasi secara sosial ekonomi di wilayah Dolly bisa benar tuntas.
Eri Cahyadi lantas memaparkan sejumlah upaya pemberdayaan yang akan dilakukan di Dolly. Mulai dari pertumbuhan UMKM hingga pertambahan unit usahanya. "Sedangkan UMKM yang sudah ada sekarang, harus ekspansif kapasitas produksi dan pemasarannya. Sehingga bisa lebih besar pemasukannya,” kata Eri.
Meski begitu Eri paham, warga di sekitar Dolly sebagian besar adalah pelaku usaha sektor rekreasi. Namun selama ini rekreasi mereka adalah rekreasi syahwat. Maka dari itu Eri mengaku akan mengubah cara pandang itu.
“Warga sudah terbiasa menjadi pelaku usaha sektor leisure. Leisure tetap ada, tetapi atraksinya yang akan berbeda. Maka kami akan dorong agar eks lokalisasi Dolly bisa tumbuh jadi kawasan wisata kampung dengan atraksi berupa sejarah, kuliner lokal, dan produk kerajinan tangan yang berasal dari produksi warga,” katanya.
Eri mengaku snagat yakin transformasi sosial dan ekonomi di Dolly bisa berkembang dan berubah dengan cepat. Apalagi menurutnya, semenjak penutupan Dolly tahun 2014 sudah banyak warga yang menjadi pelaku UMKM Pemkot Surabaya.
Bahkan Eri mengatakan beberapa dari pelaku UMKM dari Dolly sudah menjadi supplier rutin kebutuhan industri di Kota Surabaya. Misalnya sandal dan tas hotel yang diproduksi di bekas Wisma Barbara yang sudah diambil alih oleh pemkot. Kemudian ada juga batik, minuman tradisional, makanan, bahkan kebutuhan gaya hidup seperti minyak rambut.
“Produk yang bervariatif menunjukkan bahwa warga eks lokalisasi Dolly punya kegairahan untuk terus berdaya menjadi pelaku usaha. Pemkot akan memfasilitasi dengan akses modal, pembekalan aspek digital, dan perluasan jaringan pemasaran. Sehingga transformasi itu bisa cepat progresnya,” kata Eri.
Ternyata program pemberdayaan UMKM di Dolly adalah visi besar Risma dan Eri untuk Surabaya masa depan. Ia mengaku bertekad merombak gairah syahwat Dolly yang sempat dikenal sebagai tempat lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara, menjadi kawasan UMKM terbesar di Kota Surabaya.
Apalagi kawasan Dolly didukung dengan kepadatan penduduk, sikap gotong royong warga, dan kehendak untuk berdaya secara ekonomi. Maka dari itu, Eri Cahyadi yakin mimpi besar itu akan terwujud di masa depan. “Ini sudah jadi program yang secara langsung dititipkan Bu Risma kepada saya. Dolly harus terus dibenahi sehingga bisa berubah,” katanya.
Advertisement