Tegaskan Bela Palestina, Ini Video Gus Yahya di Hebrew University Israel
"Buktinya adalah saya diundang untuk hadir di sini, padahal semua orang tahu bahwa saya seorang Muslim dari Indonesia," kata Gus Yahya C Staquf.
Pembelaannya terhadap perjuangan rakyat Palestina dalam memperjuangkan hak-haknya yang dirampas Israel, dibuktikan KH Yahya Cholil Staquf. Katib Am PBNU ini, kembali berbicara dalam sebuah diskusi di Truman Institute, Israel, dengan menegaskan kehadirannya demi Palestina.
Video kuliah umum Yahya diunggah oleh Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas di Facebook dan youtube. Yaqut mengatakan pidato Yahya itu disampaikan dalam rangkaian pertemuan di Israel.
"Masih di Israel. Itu rangkaian pertemuan sampai lusa," kata Yaqut, dalam keterangan diterima ngopibareng.id, Jumat (15/6/2018).
Berdasarkan informasi di Facebook The Truman Institute, kuliah umum Yahya Cholil Staquf itu diadakan di Abba Eban Hall, Truman Institute, Hebrew University, Mount Scopus. Kuliah umum bertemakan 'Islamic without Violence-An Indonesian Perspective on the Israeli- Palestinian Conflict' ini disampaikan pada Rabu (13/6/2018).
Dalam Video kuliah umum Yahya itu berdurasi 4 menit 50 detik. Pada awal, Yahya menjelaskan alasannya datang ke Israel karena khawatir usaha untuk perdamaian telah sirna. Namun, di Israel, dia melihat harapan itu masih ada.
"Buktinya adalah saya diundang untuk hadir di sini, padahal semua orang tahu bahwa saya seorang muslim dari Indonesia. Dari sebuah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, dari sebuah organisasi Islam terbesar," kata Gus Yahya.
Gus Yahya bicara soal kecaman yang didapatnya karena berbicara di Israel. Namun anggota Wantimpres itu tetap menegaskan bahwa sebagai ulama dari Indonesia dan organisasi muslim terbesar, dia membela Palestina.
"Anda semua bisa melihat track record dari organisasi kami dalam hal pembelaan terhadap Palestina. Jadi jelas, bahwa saya di sini untuk Palestina. Saya tidak akan berada di sini jika bukan karena kepedulian saya terhadap masyarakat Palestina," tegas Gus Yahya.(adi)
Advertisement