Tak Maju Caketum PPP, Khofifah Pilih Jadi Pelayan di Jatim
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menegaskan tidak akan maju dalam pencalonan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam Muktamar IX di Makassar, Sulawesi Selatan, 19 Desember 2020 mendatang.
Khofifah mengaku menolak karena ingin fokus untuk membangun Jawa Timur yang lebih baik sesuai dengan amanah yang diberikan dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2018 lalu.
“Saya ucapkan terima kasih jika Partai Persatuan Pembangunan memasukkan nama saya sebagai salah satu kandidat. Namun, menurut saya masih banyak kader Partai Persatuan Pembangunan yang lebih layak untuk memimpin partai,” ungkap Khofifah dalam cuitannya di akun Instagram @khofifah.ip, Selasa 3 Oktober 2020.
“Saat ini saya ingin memfokuskan diri membangun Jawa Timur, menjawab dengan prestasi amanah rakyat Jawa Timur yang ada di pundak saya,” imbuhnya.
Sebelumnya, nama Khofifah muncul bersama dengan Calon Walikota Pasuruan Saifullah Yusuf dalam bursa Caketum PPP. Dua nama yang pernah bertarung di Pilgub Jatim 2018 itu muncul karena disodorkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jatim, Musyafak Noer.
“Kami sodorkan dua nama tokoh dari Jatim Bu Khofifah dan Gus Ipul untuk layak menjadi ketum PPP mendatang. Mereka berdua layak memimpin PPP di skala nasional,” ujar Musyafak, 19 Oktober 2020 lalu.
Musyafak yang juga anggota DPRD Jatim itu beralasan karena Khofifah dianggap pernah menjadi anggota PPP, dan sampai sekarang belum keluar dari partai tersebut. Ia juga pernah tercatat sebagai anggota DPR RI dari fraksi PPP periode 1995-1999.
Advertisement