TechDay 2018: Kembangkan Kompetensi TIK bagi Generasi Milenial
Perkembangan dunia digital yang semakin canggih telah menjadi sebuah proses pasti yang sedang dialami masyarakat dunia. Kebutuhan perusahaan akan tenaga ahli Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) kian meningkat.
Untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja, perusahaan perangkat telekomunikasi Huawei menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menggelar ITS TechDay 2018.
Dengan mengusung program Smartgen 2018, perusahaan asal Tiongkok ini ingin mengembangkan talenta-talenta muda dari kalangan mahasiswa di bidang TIK.
"Program ini bermula dari adanya kekhawatiran pasokan tenaga kerja dari sisi akademis yang tidak sesuai dengan kualifikasi yang diperlukan oleh perusahaan," ucap Human Resource Director PT Huawei Tech Investment, Dani K Ristandi.
Dalam program Smartgen tahun ini terdapat beberapa program utama, salah satunya adalah TechDay 2018 ini. Pada program tersebut, Huawei mengadakan kunjugan dalam rangka transfer pengetahuan tentang TIK.
Beragam topik yang diangkat di antaranya Teknologi Terdepan Internet of Thing (IoT), Solusi Digital, Gaya Hidup dan Tren Masa Depan.
IoT sendiri merupakan konsep suatu objek yang memiliki kemampuan mentransfer data melalui jaringan tanpa interaksi manusia. Konsep ini menjadi bahan kajian utama di era digital saat ini.
Selain itu, terdapat program Seeds for Future, di mana akan diambil 10 orang terbaik untuk diberangkatkan ke perusahaan Huawei pusat.
Dalam program ini, mereka akan belajar teknologi terkini di Lab Huawei, Tiongkok selama dua minggu. Program ini akan terus dilanjutkan pada periode berikutnya, mengingat tahun ini adalah tahun ke-6 pelaksanaan program ini.
"Dengan adanya program ini, diharapkan perbedaan kualifikasi perusahaan dengan tenaga kerja akademis semakin kecil," tutur Dani.
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknologi Elektro (FTE) ITS, Tri Arief Sardjono menjelaskan, selain kompetensi TIK, mahasiswa juga harus tetap menjunjung tinggi nilai-nilai perilaku dan sikap. Sebab, poin penting ini tidak dapat dipelajari di manapun.
"Teknologi bagaimana pun yang dihasilkan, semua oke.Namun, yang tetap penting adalah sikap mahasiswa dalam menjalani kesemuanya," katanya. (amm)
Advertisement