Tebing Bengawan Solo Longsor di Blora, Ancam Warga, Putus Jalan
Dua tebing di bantaran Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Blora, longsor pada hari Selasa 12 Maret 2024, secara berurutan. Longsor tersebut, mengancam enam rumah warga dan memutus akses jalan desa dan kabupaten.
Longsor pertama terjadi di Desa Panolan, Kecamatan Kedungtuban, Selasa 12 Maret 2024 sekira pukul 14.00 WIB. Longsor sepanjang 30 meter, lebar 7 meter, dan tinggi 8 meter tersebut memutus akses jalan desa sepanjang 30 meter.
longsor tersebut juga mengancam empat rumah warga di RT 5 RW 2 Dusun Kenongogong, Desa Panolan yang berada di bantaran sungai.
“Tim TRC BPBD Blora telah melakukan asesmen dan pendataan warga yang terdampak longsor,” ujar Operator Dalops Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Blora Agung Triyono, Rabu 13 Maret 2024.
Seorang warga Desa Panolan, Rohim Habibi mengatakan jalan yang longsor itu merupakan akses jalan antar dukuh. Warga sekitar sementara waktu tidak bisa melintasi jalan yang longsor itu. Harus memutar mencari jalan lain. “Kalaupun ada jalan harus lewat gang gang kecil,” ujarnya.
Longsor kedua terjadi di Desa Gadon, Kecamatan Cepu, Selasa pukul 23.00 WIB. Longsor sepanjang 70 meter, lebar 6 meter, dan tinggi 10 meter tersebut mengakibatkan akses jalan kabupaten Ngloram-Gadon terputus.
Jalan tersebut tidak dapat dilalui kendaraan. Warga harus memutar arah, jika mau menuju atau hendak pergi ke arah Cepu.
Dua rumah warga juga terancam akibat longsor ini. “Rumah Sukiran, hanya berjarak dua meter dari bibir longsor Kerugian. Kemudian rumah Supi juga berjarak dua meter dari bibir longsor,” kata dia.
Tim BPBD Blora telah melakukan asesmen dan pendataan di kedua lokasi longsor. Juga telah berkoordinasi dengan lintas terkait untuk penanganan tindak lanjut.
Saat ini, situasi di kedua lokasi longsor masih rawan terjadi longsor susulan. Petugas menghimbau kepada warga untuk berhati-hati dan tidak mendekati lokasi longsor.
Longsor tersebut terjadi akibat gerusan arus Sungai Bengawan Solo saat debit air tinggi pada tanggal 9-10 Maret 2024. Ketika debit air turun drastis, arus sungai menggerus tebing dan menyebabkan longsor.
Advertisement