Teatrikal dan Pagelaran Musik Warnai Aksi Tolak RUU Bermasalah
Ratusan massa aksi dari Front Rakyat Melawan Oligarki menggelar aksi teatrikal, dan pagelaran musik di depan Gedung DPRD Kota Malang, Senin 30 September 2019. Hal ini sebagai bentuk aksi damai yang diusung aliansi tersebut.
Dalam aksi teatrikal terlihat seorang laki-laki dengan topeng hitam memegang bendera merah putih, terbungkus oleh plastik bening, sambil menenteng kursi kayu.
Kemudian pria tersebut meronta-meronta sampai merobek-robek bungkus plastik tersebut untuk keluar.
Setelah keluar laki-laki dengan topeng hitam itu membanting kursi kayu yang ditempeli poster bertuliskan "Republik Investor".
Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Al Ghozali kepada ngopibareng.id menjelaskan makna dibalik aksi teatrikal tersebut.
"Makna pria dibungkus plastik itu adalah menggambarkan suara rakyat yang sudah dibungkam tidak dapat bersuara apapun," ujarnya.
Ghozali mengatakan dalam konteks RUU KUHP saat ini, DPR-RI sudah tidak lagi menyuarakan kepentingan rakyat mengingat massifnya aksi penolakan terhadap RUU tersebut.
"Kemudian menjebol bungkusan plastik itu menggambarkan perlawanan dari rakyat. Meskipun dibungkam, tapi tidak hari ini, karena rakyat di tiap daerah masing-masing turun aksi," terangnya.
Ghozali menambahkan aksi membanting kursi dalam teatrikal tersebut memiliki arti bahwa kepercayaan rakyat terhadap DPR-RI sudah rusak.
"Secara garis besar aksi teatrikal tersebut menyerukan bahwa kami tidak percaya lagi dengan DPR-RI," ucapnya.
Selain aksi teatrikal juga dilakukan pagelaran musik sebagai bentuk penyuaraan aspirasi massa aksi Front Rakyat Melawan Oligarki.
Beberapa lagu bernada resisten dilantunkan pada aksi tersebut seperti "Bongkar", "Bento", "Manusia Setengah Dewa" dan "Wakil Rakyat" milik Iwan Fals.
Terdengar gemuruh suara massa aksi dengan kompak melagukan tembang tersebut.
Konsep panggung solidaritas ini, jelas Ghozali, merupakan konsep yang sama dengan apa yang diusung oleh massa aksi di Jakarta.
"Kami sudah berkomunikasi dengan teman-teman di Universitas Indonesia dan Trisakti, bahwa pada 30 September hari ini. Kami sama konsepnya dengan temen-temen di Jakarta yaitu panggung solidaritas," tutupnya.
Diketahui bahwa demonstrasi dari massa aksi Front Rakyat Melawan Oligarki tersebut akan dilakukan sampai pukul 18.00 WIB.