TC Timnas Indonesia U-22 Fokus Peningkatan Fisik
Timnas Indonesia U-22 akan menggelar pemusatan latihan pada 31 Desember 2020 mendatang. TC di Jakarta kali ini merupakan persiapan mereka menghadapi SEA Games 2021 mendatang. Pada TC kali ini, Pelatih Timnas Shin Tae-yong menyiapkan menu khusus untuk para pemainnya.
Seperti disampaikan Shin Tae-yong, pemusatan latihan kali ini dirinya lebih fokus pada peningkatan fisik. "Selama TC di Jakarta ini kami fokus meningkatkan fisik, stamina dan penguatan pemain. Kami juga ingin mental mereka lebih baik pada TC kali ini," ungkap pelatih asal Korsel tersebut.
Menjadikan pemain Timnas Indonesia U-22 lebih kuat secara fisik dan mental sangat penting bagi Shin Tae-yong, mengingat PSSI membebankan target juara kepada sang pelatih. Maka itu, untuk memenuhi target tersebut, Shin Tae-yong merasa perlu menjadikan anak buahnya dalam performa bagus ketika even itu digelar.
Timnas Indonesia memang sudah cukup lama tak mengecap manisnya gelar juara SEA Games. Terakhir, Merah Putih berkibar tinggi di SEA Games 1991 di Filipina setelah di final mengalahkan Thailand lewat drama adu penalti.
Absen
Total ada 36 pemain yang dipanggil Shin Tae-yong untuk mengikuti pemusatan latihan kali ini. Tak hanya meliputi pemain yang ada di Indonesia, tapi juga dua pemain yang berkarier di luar negeri.
Kedua pemain tersebut adalah Eggy Maulana Vikri yang bermain untuk klub Polandia Lechia Gdansk dan Ryuji Utomo (Penang FC). PSSI telah mengirimkan surat kepada kedua klub tersebut terkait pemanggilan dua penggawa Timnas Indonesia U-22 itu.
Sayang, kedua klub yang menaungi kedua pemain itu tak mengizinkan keduanya bergabung dengan Timnas Indonesia U-22. Sehingga bisa dipastikan keduanya akan absen pada TC nanti.
PSSI sendiri tak akan memaksa klub untuk melepas mereka. Selain memahami kepentingan kedua klub tersebut, pemusatan latihan ini bukanlah termasuk agenda FIFA Matchday.
"Kalau pemain yang berada di luar negeri, kami sangat memahami dan memaklumi situasi yang ada sekarang. Kami juga sudah berkirim surat ke tim yang bersangkutan," kata Yunus Nusi.
Kedua klub itu keberatan melepas mereka karena situasi pandemic Covid-19 yang sedang berlangsung di seluruh negara. Mereka tampaknya khawatir pemainnya akan terkena Covid-19 bila harus bepergian. Apalagi Indonesia termasuk salah satu negara dengan angka kasus Covid-19 yang cukup besar.
"PSSI tidak memaksa pemain yang bersangkutan untuk bergabung. Kami paham ada aturan yang mengikat dan harus dihormati," tegas Yunus Nusi.
Advertisement