Tawuran saat Bangunkan Sahur di Jakarta, 1 Meninggal 5 Terluka
Dua kelompok remaja yang sedang patrol untuk membangunkan sahur terlibat tawuran. Kejadian di kampung Kota Bambu Palmerah, Jakarta Barat, Minggu dini hari 10 April 2022, mengakibatkan satu orang meninggal dan lima orang luka terkena sabetan senjata tajam.
Untuk membubarkan tawuran ini anggota Polres Metro Jakarta Barat terpaksa melepaskan tembakan peringatan dan gas air mata. "Mereka sebenarnya memang bikin ribut, membangunkan orang sahur hanya alibi", kata warga saat ditemui Ngopibareng.id Minggu pagi.
Korban meninggal diketahui bernama Abdul Rozak, umur 19 tahun, warga Bandungan Kota Bambu Jakarta Barat. Korban mengalami luka serius di bagian dada dan perut akibat terkena sabetan senjata tajam.
Sedang korban luka terkena hantaman benda tumpul besi dan kayu. Polisi tengah memeriksa 11 saksi dari dua kelompok atas kejadian ini. Seorang saksi mengatakan waktu kejadian Minggu dini hari 10 April sekitar pukul 02.45.
Saat itu ia melaksanakan monitoring Wilayah Jaga Malam bersama warga melihat sekelompok pemuda dari Kelurahan Kota Bambu Selatan dan Kota bambu Utara Keliling membangunkan warga untuk sahur.
Sesampainya di jalan Kota Bambu Utara IV, kedua kelompok berpapasan dan saling ejek dan terjadilah tawuran antar remaja menggunakan senjata tajam yang mengakibatkan lima anak mengalami luka bacok satu anak meninggal.
Warga sempat panik, dua kelompok saling lempar batu dan baku hantam. Tawuran baru berhenti setelah petugas patroli Polres Jakarta Barat datang di TKP. Untuk membubarkannya polisi melepaskan tembakan peringatan dan gas air mati. "Mereka lari kacar-kacir menyelamatkan diri," kata sumber yang minta tidak disebut namanya.
Korban meninggal maupun yang luka kemudian dievakuasi ke RS Pelni Petamburan. Kasus ini ditangani Polsek Palmerah.
Samsu, anggota Polres Metro Jakarta Barat menyebutkan, ini tawuran yang keenam di Jakarta Barat sejak awal puasa. Di antaranya, di Tugu Manggis Jalan Budi Raya, Jalan Baru Gili Samping, namun berhasil dibubarkan, tidak sampai menimbulkan korban jiwa. "Pemicunya sepele, hanya saling ejek. Karena masing kelompok ada perempuannya, ingin menunjukkan diri pemberani," ujarnya.
Patrol atau membangunkan orang untuk makan sahur, hanya alasan. Mereka memang suka membuat resah di kampung. "Kalau mereka berniat baik, untuk membangunkan orang yang berpuasa untuk makan sahur, untuk apa pakai membawa senjata tajam," kata Samsu.
Remaja laki dan perempuan yang terlibat tawuran itu, disebut sering nongkrong di pinggir jalan, dan mengganggu orang yang lewat.
Dengan kejadian ini Samsu mengingatkan kepada orang tua supaya memperhatikan anak-anaknya. "Jangan dibiarkan bergaul bebas dan keluyuran hingga larut malam," katanya.