Tawuran Pemuda Kembali Terjadi di Surabaya, Kali Ini di Kapasari
Sejumlah pemuda di Surabaya kembali melakukan aksi tawuran selama bulan Ramadan 1443 Hijriah. Kali ini, bentrokan tersebut berlangsung di sekitar Jalan Kapasari.
Berdasarkan pantauan, sejumlah pemuda tampak membawa berbagai senjata tajam dan sarung yang diisi batu datang dari Jalan Donorejo Gang 3, pada Selasa, 5 April 2022 dini hari WIB.
Para remaja tersebut terlihat langsung menyerang ke kelompok yang berada di Jalan Kapasari, sekitar Rumah Sakit Adi Husada. Karena merasa tertekan, mereka pun melakukan perlawanan.
Sejumlah pemuda yang awalnya berkumpul di sekitar Rumah Sakit Adi Husada tersebut ternyata juga berbekal senjata serupa. Aksi tawuran antar dua kelompok pun akhirnya tak terelakkan.
"Arek-arek iku lapo ae, garai gak aman ae (Ngapain anak-anak itu, bikin gak aman saja)," kata salah satu warga yang berada di lokasi.
Atas kejadian tersebut, sejumlah pengendara yang akan melintas dari kedua arah tidak berani menjalankan kendaraannya dan memilih putar balik. Mereka takut bakal menjadi sasaran para pemuda yang melakukan tawuran.
Tak berselang lama, sejumlah anggota kepolisian dari Unit Reskrim Polsek Simokerto, tampak mendatangi lokasi kejadian. Para petugas langsung mencoba meredakan tawuran yang berlangsung.
"Kami datangi usai terima aduan warga, kita sisir dulu," kata salah satu anggota Unit Reskrim Polsek Simokerto, Totot.
Saat kejadian, Totot mengatakan sebenarnya dirinya sudah habis piket. Namun ketika akan pulang, terdengar laporan dari masyarakat yang melihat sejumlah pemuda melakukan tawuran.
"Sebenarnya saya lepas piket, karena ada informasi ini, ya harus direspons," tutupnya.
Sebelumnya, sejumlah remaja belasan tahun di Surabaya dilaporkan telah menggelar aksi tawuran di kawasan Jalan Raya Tambak Asri pada Minggu, 3 April 2022 dini hari WIB menjelang waktu sahur.
Salah satu warga sekitar, Daniel Lukas Rorong mengatakan, sempat melihat dua kelompok remaja belasan tahun sedang menyalakan petasan yang dibuat dari kaleng dan disemprot spiritus.
Ketika itu, Daniel mengira para remaja yang berkumpul tersebut tengah menyambut datangnya bulan Ramadan dan mereka bersiap untuk membangunkan warga pada jam sahur.
Akan tetapi, lanjut dia, terdengar suara teriakan dari bocah yang berkumpul di dekat rumahnya tersebut. Bahkan, ia melihat mereka tengah berlarian dengan membawa sarung dan dipukulkan ke anak lain.
Selain membawa sarung, Daniel juga melihat para remaja tersebut juga berbekal senjata lainya, seperti sabuk, gear serta beberapa benda tajam. Barang itu ternyata untuk alat tawuran.
“Awalnya saya yang berada di dalam kamar, lalu keluar. Ada puluhan remaja yang berlari dari arah utara ke selatan sambil ada yang membawa pecut," kata Danile, ketika dikonfirmasi.