Tawuran Gangster Pelajar di Surabaya Digagalkan Polisi
Aksi tawuran pelajar di Surabaya berhasil digagalkan oleh Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Hal itu terjadi di kawasan Asem Mulya, Kecamatan Asemrowo, Kota Surabaya pada Sabtu, 21 September 2019 dinihari.
Tawuran terjadi pada pukul 02.30 WIB dipicu adanya provokasi antargangster di jalanan. Gangster terlibat yakni Geng Aliansi Jawara merupakan kelompok pelajar sekolah berasal dari wilayah Menganti, Sememi dan Krembangan Surabaya.
Gangster yang lain adalah Geng All Star. Merupakan kelompok pelajar sekolah berasal dari wilayah Kalimas Tanjung Perak, Indrapura dan Tembok Dukuh Surabaya.
Sebanyak 31 orang telah diamankan pihak polisi di Polres Tanjung Perak dengan barang bukti berupa celurit panjang, celurit kecil, pedang, pisau, sabuk termasuk gasper untuk tawuran.
Menurut Kapolres Pelabuhan Tanjung Peram AKBP Antonius Agys Rahmanto, kedua gangster tersebut berencana tawuran di sekitar kawasan Asem Mulya hingga Dupak Rukun.
"Kami mendapat informasi dari masyakat akan adanya aksi tawuran dari kedua geng itu pukul 00.30 Wib," kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Antonius Agus Rahmanto di Mapolres Tanjung Perak Surabaya, Sabtu 21 September 2019 siang.
Ia membeberkan ada empat senjata tajam (sajam) yang diamankan dari 3 pelajar yang masih berusia belasan tahun di lokasi.
"Kami membawa 31 orang dan merupakan pelajar. Dan ada tiga pelajar yang membawa sajam," ujarnya.
Menurutnya, geng yang tertangkap oleh Polres Tanjung Perak tersebut diatas merupakan "Kape Jawara" yang berarti Kampung Jawara.
"Geng remaja tersebut banyak yang hanya ikut-ikutan dengan hanya bermodalkan berani dalam hal tawuran. Geng tersebut mudah tersulut emosi dikarenakan informasi yang belum tentu kebenarannya," ucapnya.
Bagi anggota geng yang tidak membawa senjata tajam akan dikembalikan ke orang tua masing-masing untuk dilakukan pembinaan.
"Untuk anggota geng yang kedapatan membawa senjata tajam akan dilakukan proses penyidikan lebih lanjut oleh Reskrim PPA dengan UU darurat no 12 tahun 1951, sejauh ini kita temukan hanya tiga pelajar yang membawa sajam tersebut," pungkasnya.