Tawuran di Kenjeran 1 Tewas, Pelaku: Bingung Nganggur
Pelaku aksi tawuran di kawasan Jalan Kenjeran, pada Minggu, 24 Oktober 2022, dini hari beralasan jika mereka gabut (gaji buta) alias bingung melakukan sesuatu di malam hari.
Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu pelaku tawuran di sekitar Jembatan Suroboyo, MRS, warga Jalan Tembok Dukuh. Karena tidak melakukan kegiatan itulah, akhirnya pelaku mencari lawan. “Gabut di malam hari, (tawuran) melawan sama-sama gangster,” kata MRS, di Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Rabu, 26 Oktober 2022.
Tak hanya itu, MRS pun mengaku melakukan tawuran untuk konten Instagram kelompoknya yakni Tim WokWok. Di sisi lain, ia juga diajak tersangka, AS 16 tahun, untuk ikut bentrok dengan gangster lainnya.
“(Biasanya) kumpul-kumpul, enggak minum (alkohol), menyesal dan nggak (bangga). Mau diajak karena (tersangka AS) masuk lebih lama, untuk konten tawuran di Instagram, Tim WokWok Culture,” jelasnya.
MRS mengungkapkan bahwa Tim WokWok Culture sendiri sudah berdiri selama dua tahun. Para anggota kelompok tersebut tidak hanya ada di Surabaya, namun juga di Sidoarjo dan Gresik.
Sebelumnya, para pelaku aksi tawuran yang berlangsung di Jalan Kenjeran, Minggu, 24 Oktober 2022, dini hari, masih berusia belasan tahun. Bahkan dalang dari bentrokan tersebut, tercatat di bawah umur.
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Arief Risky Wicaksana mengatakan, pihaknya hanya memerlukan waktu 1x24 jam untuk menangkap ketiga pelaku tersebut.
“Kami amankan ketiga tersangka tersebut di kediaman masing-masing, lengkap dengan barang bukti, ada dua sajam (senjata tajam), motor,” kata Arief, di Pelabuhan Tanjung Perak, Rabu, 26 Oktober 2022.
Para pelaku yang ditangkap itu adalah, MRS, warga Tembok Dukuh; MFA, warga Bubutan, dan AS, tinggal di Pacarkeling. Dua dari tiga tersangka berumur 18 tahun, sedangkan satu lagi masih 16 tahun. “Kita mengamankan tiga tersangka, saudara MRS, MFA dan satu tersangka di bawah umur,” jelasnya.
Ketiga tersangka tersebut, kata Arief, terbukti telah menebaskan sajam hingga korban meninggal. Di sisi lain, pelaku AS juga bertindak sebagai dalang dari aksi tawuran di kawasan Jembatan Suroboyo itu.
“Masing-masing (pelaku) ini membacok, dan untuk otaknya yang di bawah umur, bisa dikatakan ketuanya. Jadi berdasarkan informasi, dua orang lainya mengikuti,” ucapnya.