Tawuran Antar Remaja Marak, Ini Langkah Satpol PP Surabaya
Kasus tawuran antar remaja belakangan terjadi di Surabaya. Seperti tawuran antara dua kelompok pesilat yang terjadi kawasan Jalan Basuki Rahmat, Sabtu, 24 September 2022 lalu.
Guna mencegah hal tersebut terjadi lagi, Satpol PP Kota Surabaya melakukan patroli setiap malam pada titik rawan tawuran, di antaranya kawasan Jalan Indrapura, Tanjungsari, Demak, Dupak, Banyu Urip, Suramadu hingga Merr.
"Kami bersama Polrestabes juga sudah menemui kelompok perguruan silat dan kelompok-kelompok masyarakat yang sering terdengar salah paham hingga melakukan tawuran. Kami kumpulkan dilapangan untuk dilakukan sosialisasi," kata Kepala Satpol PP, Eddy Christijanto, Rabu, 28 September 2022.
Sementara untuk pencegahan tawuran dikalangan pelajar, pihaknya bersama Dinas Pendidikan Jawa Timur (Jatim) akan mengelar pertemuan dengan kepala sekolah pada minggu depan. Pertemuan ini guna memetakan sekolah-sekolah mana yang rawan melakukan tawuran.
"Sekitar 220 kepala sekolah SMA negeri dan swasta akan kami ajak komunikasi. Kami akan menghadirkan narasumber dari Kemenkumham dan penegakan kenakalan remaja, dari Polrestabes untuk sisi hukum, Satpol PP dari sisi Perda, dari DP3A terkait dengan sekolah ramah anak termasuk Dinas Pendidikan," ungkap Eddy menjelaskan.
Menurutnya, sosialisai kepada murid SMA sangat penting. Sebab, dari temuan kasus tawuran yang terjadi banyak anak usia SMA yang terlibat. "Kalaupun dari perguruan silat kemarin usianya juga masih usia SMA," imbuhnya.
Ia pun mengimbau, kepada para remaja untuk bijaksana menggunakan media sosial (medsos) dan tidak perlu saling mengejek. Karena beberapa pemicu aksi tawuran adalah saling ejek di medsos. "Sebaiknya saling memotivasi teman satu ke lainnya, kebaikan-kebaikan bukan sifat kekerasan. Mengedukasi sesama anak supaya lebih baik," jelasnya.
Selain itu, Eddy juga mengimbau bagi para remaja apabila tidak ada hal penting jangan melakukan cangkrukan. Terutama jangan sampai lebih dari pukul 21.00 WIB lebih baik belajar di rumah. "Aktivitas tengah malam, lebih baik dihentikan. Karena masa depan bangsa bergantung pada anak-anak sekalian," tandasnya.