Tausiyah Pagi: Merendahkan Diri, Perempuan Itu Ibu Kita
Terkadang seorang lelaki memosisikan diri sebagai super dan berlebihan, sehingga kerap merendahkan diri seseorang. Itu pun ternyata, belakangan, terbukti juga dilakukan oleh seorang tokoh dan figur publik. Yang disayangkan, adalah persoalan pribadi, seperti perceraian dan problem rumah tangganya.
Bagaimana sesungguhnya kita menyikapi hal itu? Berikut KH Husein Muhammad, ulama pesantren yang dikenal sebagai aktivis, mengajak kita merenung untuk kebaikan kita bersama.
Hari-hari kita seakan tak pernah lewat tanpa melihat aksi dan ekspresi perendahan dan kekerasan terhadap perempuan, dan itu terjadi di mana-mana. Masih banyak orang yang menganggapnya sebagai wajar-wajar saja dan sebagian menyalahkan perempuan yang jadi korban itu.
Malah ada orang-orang yang dianggap "ahli agama" atau berpenampilan ahli agama yang nota bene dianggap sakral, pun acap merendahkan perempuan. Dan aneh sekali jika itu justeru dilakukan terhadap perempuan yang pernah menjadi kekasih hatinya dan menghasilkan buah hati. Mereka sering tak sadar bahwa merendahkan orang lain sesungguhnya merendahkan dirinya sendiri.
ما اكرم النساءألا كريم وما اهانهن الا ليءيم
"Hanya orang terhormat yang menghormati Perempuan dan hanya orang hina yang menghina perempuan".
Maulana Rumi mengatakan :
"Perempuan lahir dari cahaya Tuhan. Ia tak hanya kekasih atau yang tercipta, tetapi dialah pencipta.
Perempuan Itu Ibu Kita
Perempuan adalah ibu manusia
Dialah yang mengandungnya di dalam perutnya berbulan-bulan
dalam lelah dan sarat kantuk
dan mendekapnya dalam pelukannya
Dalam ceria dan luka
Dialah yang menyusuinya
dan memberinya makan dari darah dan hatinya.
Dialah yang membuat kita mengerti
tentang kehidupan.
Bila kita merendahkannya, menyakitinya dan membiarkannya menjadi hina dina,
maka itu adalah bentuk menyakiti, perendahan dan penghinaan kita atas diri kita sendiri dan kita rela dengan kehinadinaan kita.
Bila kita mengasihi, mencintai dan menghormatinya serta bekerja untuk menyempurnakan eksistensinya, maka sesungguhnya itu adalah bentuk cinta, penghormatan dan usaha kita menyempurnakan atas eksistensi kita sendiri.
Perempuan itu ibu kita
Demikian tausiyah KH Husein Muhammad. (10.06.21/HM)
Advertisement